Holding BUMN Pangan Bayar Bunga Bank Rp600 Miliar Tiap Tahun
Komisi XI setuju konversi utang ke pemerintah jadi PMN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Induk Holding BUMN Pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengungkapkan perseroan membayar bunga utang sebesar Rp600 miliar setiap tahunnya.
Direktur Utama PT RNI, Frans Marganda Tambunan mengungkapkan bunga utang yang dibayar itu setara 30 persen dari total pendapatan perusahaan yang menjadi BUMN holding pangan, ID FOOD itu.
"Setiap tahun kami harus membayar kurang lebih hampir Rp600 miliar atau kurang lebih 30 persen dari pendapatan kami untuk bunga bank," kata Frans dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Baca Juga: Kementerian BUMN Minta Tambahan PMN Rp25 Triliun buat BUMN Karya
Baca Juga: Ada Holding BUMN Pangan, Jangan Sampai 'Lahan' Swasta Tergerus!
1. ID FOOD nanggung utang triliun rupiah
Dia menjelaskan, ID FOOD yang terbentuk pada Januari 2022, terdiri dari RNI dan 8 eks BUMN. Dalam hal ini, 8 BUMN digabungkan menjadi 5 entitas yang kemudian disatukan menjadi satu holding di bawah RNI.
"Nah, dalam pembentukan ID FOOD ini tidak semua anak-anak perusahaan bergabung di ID FOOD dalam kondisi sehat. Jadi pada saat pembentukan holding pangan, total utang kami di luar utang ke pemerintah itu ada kurang lebih Rp8,5 triliun yang menyulitkan kami dalam melakukan model bisnis secara sehat," sebutnya.
Baca Juga: Hutama Karya-WIKA Dapat PMN Rp24 Triliun, Buat Apa Saja?