Genjot Energi Panas Bumi, RI-Selandia Baru Perkuat Kerja Sama
Indonesia optimalkan energi panas bumi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia, sebagai negara dengan potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, memperkuat kolaborasi strategis dengan Selandia Baru guna mempercepat pengembangan energi terbarukan tersebut.
Selandia Baru menyatakan komitmennya untuk mendukung Indonesia melalui program kerja sama panas bumi, yang mencakup pendampingan teknis, pembangunan kapasitas, serta pemanfaatan teknologi mutakhir.
Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, Cecilia Shand mengatakan, kemitraan jangka panjang itu diharapkan dapat membantu Indonesia meningkatkan kontribusi panas bumi dalam transisi energi dan menurunkan emisi karbon secara signifikan.
"Kolaborasi antara Indonesia dan Selandia Baru menjadi sebuah model yang saling menguntungkan. Kami berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan ambisi panas buminya melalui berbagi pengetahuan, teknologi mutakhir, dan kemitraan bisnis yang kuat," katanya dalam Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024, Rabu (18/9/2024).
1. Selandia Baru bakal berbagi keahlian kepada Indonesia
Pengembangan energi panas bumi dinilai memerlukan kolaborasi internasional yang kuat. Keberhasilan sektor tersebut dikatakan sangat bergantung pada sinergi antara pelaku industri lokal, dukungan kebijakan pemerintah, serta kemitraan internasional yang aktif.
Kolaborasi jangka panjang antara Indonesia dan Selandia Baru terus diperkuat, dengan komitmen dari kedua negara, baik di tingkat bisnis maupun pemerintah, untuk melanjutkan dukungan dalam mempercepat pengembangan panas bumi di Indonesia.
"Di seluruh industri dan perbatasan, perusahaan cleantech Selandia Baru berinovasi dengan kepedulian untuk memberikan solusi yang bertujuan dan terdepan di dunia untuk masa depan yang lebih baik. Selandia Baru dengan bangga berbagi keahlian panas buminya dengan Indonesia, sebuah negara dengan potensi panas bumi yang luar biasa," kata Cecilia Shand.
Baca Juga: Bahlil Lapor Jokowi Ruwetnya Izin Bangun Energi Hijau