Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) berencana membangun pabrik bioetanol. Pabrik tersebut akan didirikan di Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melalui Pertamina New & Renewable Energy (NRE), bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan perusahaan berperan penting dalam memimpin transisi energi dan membangun ekosistemnya agar berjalan menyeluruh.
Kerja sama dengan SGN dan Pemprov NTT diharapkan mempercepat transisi energi. Menurutnya, untuk mencapai target Net Zero Emission 2060, Pertamina membutuhkan kemitraan dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta.
"Untuk mencapai target energi transisi, Pertamina tak bisa hanya berjalan sendiri," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9/2024).
1. Pembangunan pabrik bioetanol untuk percepat transisi energi
Soft launching Pertamax Green 95 di SPBU Pertamina 31.128.02 MT Haryono, Jakarta Selatan. (IDN Times/Trio Hamdani) Pertamina NRE telah menandatangani dua kerja sama, yaitu dengan PT SGN dan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kerja sama ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE, John Anis, dan Dirut SGN, Mahmudi.
Sementara kesepakatan dengan Pemprov NTT ditandatangani oleh John Anis dan Pj. Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake.
CEO Pertamina NRE, John Anis menyatakan kerja sama tersebut adalah langkah strategis dalam pengembangan bioetanol di Indonesia dan optimis kolaborasi dengan SGN dan Pemprov NTT akan mempercepat transisi energi nasional.
"Pertamina NRE selama ini berfokus di penyediaan energi baru dan terbarukan, salah satunya melalui bioetanol," ujar John Anis.
Baca Juga: Komisaris Utama Pertamina Apresiasi Inovasi Bioetanol Berbahan Sorgum
2. Pabrik mampu memproduksi 100 kiloliter bioetanol per hari
Soft launching Pertamax Green 95 di SPBU Pertamina 31.128.02 MT Haryono, Jakarta Selatan. (IDN Times/Trio Hamdani) Pertamina NRE dan SGN sepakat membangun pabrik bioetanol di Glenmore, Banyuwangi, menggunakan molase dari pabrik gula setempat. Pabrik memiliki berkapasitas 30 ribu kiloliter per tahun atau 100 kiloliter per hari.
Hal itu menjadi bagian dari pengembangan bisnis bioetanol dalam jangka pendek. Direktur Utama SGN, Mahmudi menyatakan kerja tersebut mendukung komitmen SGN terhadap pengembangan bioetanol sesuai Perpres 40/2023.
"Ini sejalan dengan komitmen SGN untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan produksi bioetanol," ujar Mahmudi.