TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dolar Tak Berdaya, Rupiah Menguat ke Rp15.335

Menguat 66,5 poin sore ini

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (17/9/2024) sore.

Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp15.335 per dolar AS, menguat sebesar 66,50 poin atau 0,43 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.

Baca Juga: Rupiah Menguat Tajam Lawan Dolar AS Usai Libur Panjang

1. Rupiah juga menguat di kurs referensi Bank Indonesia

Rupiah juga menunjukkan penguatan terhadap dolar AS berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada perdagangan Selasa (17/9/2024). Jisdor adalah kurs referensi Bank Indonesia (BI).

Data tersebut menunjukkan rupiah berada di level Rp15.338 per dolar AS, menguat dibandingkan posisi pada Jumat (13/9/2024) yang berada di level Rp15.405 per dolar AS.

2. Pelaku pasar mengantisipasi pemangkasan bunga acuan AS

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, pasar sedang menantikan keputusan Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan mengumumkan pemotongan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan di September, Rabu mendatang.

Sebagian besar analis memperkirakan pemangkasan sebesar 25 basis poin, namun laporan dari Wall Street Journal dan Financial Times memunculkan spekulasi pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 basis poin juga mungkin terjadi.

"Pasar berjangka memperkirakan peluang 61 persen untuk pemotongan sebesar 50 basis poin, naik dari sekitar 15 persen minggu lalu," paparnya.

Penurunan imbal hasil Treasury AS semakin memperkuat ekspektasi tersebut, dengan imbal hasil acuan 10 tahun turun 30 basis poin dalam dua minggu terakhir. Imbal hasil obligasi dua tahun yang lebih erat terkait dengan kebijakan moneter juga turun dari 3,94 persen menjadi 3,55 persen dalam kurun waktu yang sama.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan Patok Rupiah Rp16.100 per Dolar pada 2025

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya