TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bakal Ada 500 Km Jalan Tol Baru hingga Akhir Tahun

Dari Sumatra hingga IKN

Lokasi proyek pengerjaan konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman. (Dok. PT Adhi Karya)

Intinya Sih...

  • Hingga 2024, tambahan 500 km jalan tol baru akan mencakup Aceh, Sumatra Utara, Jogja-Solo, dan IKN Nusantara.
  • Total tambahan jalan tol baru hingga 2024 diproyeksikan mencapai 2.700 km, memperkuat struktur infrastruktur transportasi Indonesia.
  • Kehadiran jalan tol di kota-kota metropolitan memberikan masyarakat lebih banyak pilihan untuk beraktivitas dengan cepat dan memudahkan mobilitas.

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S. Atmawidjaja mengungkapkan hingga akhir 2024, akan ada tambahan sekitar 500 kilometer (km) jalan tol baru.

Jalan tol tersebut akan mencakup wilayah Aceh dan Sumatra Utara yang akan segera diresmikan, serta tol di koridor Jogja-Solo dan beberapa tambahan lainnya, termasuk jalan tol yang menghubungkan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Nah nanti masih ada kira-kira 500 kilo lagi sampai akhir tahun," kata dia dalam diskusi FMB9 yang disiarkan secara daring, Senin (2/9/2024).

Baca Juga: CEK FAKTA: Jokowi Bangun 2.700 Km Jalan Tol-43 Bendungan, Benarkah?

1. Hampir 3 ribu km jalan tol sudah beroperasi

Jalan tol Cimanggis-Cibitung. (dok. Kementerian PUPR)

Pemerintah, kata dia, terus memperluas jaringan jalan tol di berbagai kota metropolitan dan wilayah regional. Dia mencontohkan keberhasilan Trans Jawa yang sudah terhubung, sementara di Trans Sumatra, sekitar 850 kilometer jalan tol kini telah berfungsi.

Endra menjelaskan hingga akhir 2024, diproyeksikan total tambahan jalan tol baru akan mencapai 2.700 km. Saat ini, sekitar 2.200 km jalan tol baru sudah beroperasi, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan 780 km jalan tol yang ada hingga 2014.

"Kira-kira sudah hampir 3 ribu kilo artinya ya jalan tol kita yang sudah operasional," tutur Endra.

2. Masyarakat punya banyak opsi pendukung mobilitas

Jalan tol Semarang-Demak. (Dok. Kementerian PUPR)

Dia menyatakan penambahan jaringan jalan tol akan memperkuat struktur infrastruktur transportasi Indonesia, menjadikannya lebih kompetitif, efisien, dan berdaya saing.

Endra menambahkan, di kota-kota metropolitan seperti Jakarta, kehadiran jalan tol yang kini tidak hanya terdiri dari satu lingkar dalam, tetapi juga lingkar luar pertama dan kedua, memberikan masyarakat lebih banyak pilihan untuk beraktivitas dengan cepat.

Menurutnya, keberadaan jalan tol ini sangat memudahkan mobilitas masyarakat yang membutuhkan akses cepat dalam berkegiatan.

"Ke bandara yang dulunya kita bayangkan 1-2 jam sebelum ke bandara saja kita masih berpikir ini sampai nggak ke bandara karena macet. Kalau sekarang barangkali setengah jam, 45 menit kita sudah punya kepastian kita akan tiba di bandara. Ya seperti itu," ujarnya.

Baca Juga: Ada Perbaikan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kendaraan Bisa Lewat? 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya