TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Awali Pekan, Rupiah Menguat Lawan Dolar AS Pagi Ini

Berpeluang menguat seharian

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan penguatan pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin pagi WIB (29/7/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah mengawali pagi ini di level Rp16.290 per dolar AS, menguat sebesar 11 poin atau 0,07 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.

1. Rupiah menguat setelah data inflasi AS stabil

Rupiah berpeluang berbalik menguat terhadap dolar AS setelah data inflasi AS yang dirilis Jumat malam menunjukkan hasil yang stabil sesuai ekspektasi pasar.

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, menjelaskan data PCE Price Index tahun-ke-tahun atau year-to-year (yoy) untuk Juli menunjukkan kenaikan 2,5 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan sebelumnya, sebesar 2,6 persen.

Hasil tersebut membuka peluang bagi pemangkasan suku bunga acuan AS pada tahun ini, dengan pasar berekspektasi pemangkasan bisa terjadi pada September.

"Ekspektasi pemangkasan ini mendorong pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya, hari ini," ujarnya.

Baca Juga: 1 Riyal Berapa Rupiah? Cek Kurs Terbarunya di Sini

2. Pelemahan dolar kemungkinan tak terlalu dalam

Ariston menjelaskan, pasar masih menantikan kabar terbaru dari Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Pada Kamis dini hari WIB pekan ini, The Fed akan mengumumkan kebijakan moneternya yang terbaru.

Biasanya, The Fed tidak pernah memberitahukan arah kebijakannya dengan tegas, namun akan memberikan sinyal-sinyal apakah cenderung ke arah pemangkasan atau tidak.

"Ketidakpastian The Fed yang membuat pergerakan dolar AS masih konsolidatif dan ini bisa mencegah dolar AS melemah terlalu dalam,” ujar Ariston.

Selain itu, konflik di Timur Tengah yang memanas belakangan ini berpotensi menimbulkan perang baru yang berkepanjangan dan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Faktor ini juga bisa menahan pelemahan dolar AS.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya