ASDP Bidik Kenaikan Penumpang selama ARRC di Sirkuit Mandalika
Telah lakukan berbagai persiapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar memastikan kesiapan operasional Pelabuhan Lembar dan Padangbai menjelang Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Mandalika yang akan berlangsung dari Jumat (26/7/2024) hingga Minggu (28/7/2024).
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan perusahaan berkomitmen untuk menjamin kelancaran transportasi dan kenyamanan pengguna jasa, sebagai bagian dari upaya memastikan kepentingan umum terlayani dengan baik.
Dia mengatakan ASDP telah mempersiapkan operasional dan pelayanan di pelabuhan menjelang ARRC 2024 di Mandalika. ASDP juga aktif berkoordinasi dengan BPTD sebagai regulator untuk penentuan jadwal kapal serta dengan pihak Kepolisian untuk pengaturan lalu lintas dari dan ke pelabuhan guna memastikan kelancaran, keamanan, dan ketertiban selama perhelatan ARRC 2024.
"Menjelang ARRC 2024 di Mandalika, ASDP telah mempersiapkan aspek operasional dan pelayanan di pelabuhan," kata Shelvy dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7/2024).
1. ASDP memastikan 23 unit kapal siap beroperasi
ASDP Cabang Lembar memastikan 23 unit kapal siap beroperasi di lintasan Lembar-Padangbai sesuai jadwal yang ditetapkan oleh BPTD. Armada yang beroperasi di lintas tersebut termasuk KMP Rodhita dan KMP Portlink II.
General Manager ASDP Cabang Lembar, Agus Djoko, mengungkapkan dengan persiapan menjelang ARRC 2024, ASDP memperkirakan peningkatan kepadatan sebesar 10 persen dibandingkan kondisi normal. Hal itu didorong oleh antusiasme masyarakat untuk menyaksikan ARRC 2024, yang meningkatkan pergerakan masyarakat dan logistik ke Mandalika.
Dalam kondisi normal, lintasan Lembar-Padangbai dilayani oleh 13 kapal dengan 13 trip per hari. ASDP telah menyiapkan skenario bersama BPTD dan stakeholder lainnya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Jika terjadi lonjakan, jumlah kapal yang beroperasi akan ditingkatkan menjadi 18 unit per jam dengan 18 trip.
"Jika kondisi sangat padat, maka akan menggunakan skenario pengoperasian seluruh kapal yang standby operasi sebanyak 23 unit sesuai pengaturan BPTD, dengan total 23 trip pulang-pergi yang akan mengangkut seluruh penumpang dan kendaraan," tuturnya.
Baca Juga: KPK: Kontrak Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP Sentuh Rp1,3 T