TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Dimaksud dengan Kelas Menengah?

Ini definisi dan cirinya

ilustrasi masyarakat kelas menengah (pexels.com/Kaique Rocha)

Intinya Sih...

  • Kelas menengah adalah kategori sosial-ekonomi yang berdasarkan pendapatan, gaya hidup, dan akses terhadap sumber daya.
  • Masyarakat Indonesia pada 2024 dikelompokkan ke dalam beberapa kelas pengeluaran, dengan kelas menengah mencakup pengeluaran antara Rp2.040.262 hingga Rp9.909.844 per bulan.

Jakarta, IDN Times - Kelas menengah adalah salah satu kategori sosial-ekonomi yang sering digunakan untuk mengidentifikasi kelompok masyarakat berdasarkan pendapatan, gaya hidup, dan akses terhadap sumber daya.

Meskipun definisi kelas menengah bervariasi di berbagai negara dan organisasi, kelompok tersebut umumnya dianggap sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi serta perubahan sosial dalam masyarakat.

1. Definisi kelas menengah

Ilustrasi upah. (Pixabay.com)

Menurut data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), masyarakat Indonesia pada 2024 dikelompokkan ke dalam beberapa kelas pengeluaran berdasarkan pendapatan bulanan per kapita.

Kelas menengah mencakup masyarakat dengan pengeluaran antara Rp2.040.262 hingga Rp9.909.844 per bulan.

Kelas menengah sering disebut sebagai mesin ekonomi suatu negara. Dengan daya beli yang lebih besar, kelompok tersebut menjadi pendorong utama pertumbuhan konsumsi dalam negeri.

Dalam konteks global, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang sering kali dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah masyarakat yang masuk ke kategori kelas menengah.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Pentingnya Keberadaan Kelas Menengah

2. Ciri-ciri kelas menengah

Ilustrasi pegawai kantoran (pixabay/rawpixel)

Kelas menengah memiliki pendapatan yang tidak hanya cukup untuk kebutuhan dasar, tetapi juga memungkinkan mereka menikmati barang dan jasa yang lebih berkualitas, seperti pendidikan yang lebih baik, perumahan yang lebih layak, dan akses kesehatan yang lebih memadai.

Anggota kelas menengah cenderung memiliki pola konsumsi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok ekonomi bawah. Mereka mampu membeli barang-barang mewah, liburan ke luar kota atau luar negeri, serta menggunakan teknologi modern seperti gadget, kendaraan pribadi, dan lain-lain.

Pendidikan yang lebih tinggi menjadi salah satu pilar utama kelas menengah. Kebanyakan anggota kelas menengah mengutamakan pendidikan sebagai investasi untuk masa depan anak-anak mereka dan mengharapkan mobilitas sosial yang lebih tinggi.

Kelas menengah biasanya memiliki kemampuan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk menabung atau berinvestasi. Akses terhadap layanan keuangan seperti perbankan, asuransi, atau pasar modal menjadi hal umum bagi kelompok ini.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya