TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Gak Perlu Turunkan Harga agar Produk Laris

Harga murah tak selalu jadi pilihan

Ilustrasi struk belanja (pixabay.com/stevepb)

Sebagai seorang penjual atau pemilik bisnis, sudah menjadi hal yang wajar jika kamu ingin meningkatkan penjualan produk demi memperoleh keuntungan. Banyak cara yang biasa dilakukan penjual agar produk bisa laku terjual, salah satunya dengan menurunkan harga. Pada kenyataanya seringkali penjual mengeluh produk tetap tidak dapat terjual meskipun harga telah diturunkan.

Menurunkan harga dengan tujuan agar produk terjual tidak selalu direkomendasikan karena belum tentu berpengaruh baik pada penjualan produkmu. Berikut adalah alasan mengapa kamu tak perlu buru-buru menurunkan harga jual ketika produkmu belum laku. Baca dulu biar paham!

1. Kamu bisa rugi

Ilustrasi susunan pengeluaran (pixabay.com/stevepb)

Menurunkan harga jual artinya kamu memangkas margin keuntungan pada produkmu. Jika penurunan harga tidak diimbangi dengan peningkatan volume penjualan yang berarti, maka total keuntungan belum tentu bisa menutup biaya produksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan.

Tanpa perhitungan yang cermat, menurunkan harga jual hanya demi produk laku malah bisa merugikanmu. Jika ingin tetap menurunkan harga jual produk, pastikan kamu melakukan perhitungan yang cermat terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan agar tidak sampai rugi.

Jika memungkinkan cobalah melakukan negosiasi dengan konsumen agar mau menambah jumlah pembelian setelah harga diturunkan. Hal ini bertujuan agar nominal keuntungan juga bertambah sehingga tidak sampai membuatmu rugi.

2. Mereka memang tidak butuh produkmu

Ilustrasi mengobrol bisnis (pixabay.com/user1505195587)

Kebutuhan adalah faktor utama seseorang dalam melakukan pembelian. Ketika kamu menawarkan produk pada seseorang yang tidak membutuhkan, maka insentif penurunan harga tidak akan cukup untuk menarik minat mereka melakukan pembelian.

Mengatasinya, kamu perlu melakukan idetifikasi target pasar. Ketahui siapa saja orang-orang yang membutuhkan produkmu dan tawarkan pada mereka. Hal ini memperbesar peluang produkmu laku terjual.

Baca Juga: 3 Tips Jualan Ramai Pembeli, Peka Kebutuhan Pelanggan

3. Memicu perang harga yang tak sehat

Ilustrasi pasar (pixabay.com/PhotoMIX-Company)

Ketika kamu menurunkan harga jual produkmu, maka hal ini memicu pesaing untuk melakukan hal yang sama. Mereka mungkin terpaksa melakukan hal ini karena khawatir akan kehilangan pelanggan jika tidak ikut menurunkan harga.

Akibat dari respon pesaing maka harga jual produkmu pun terpaksa harus kembali diturunkan dari harga sebelumnya yang sudah turun agar tetap bisa laku dipasaran. Akibatnya perusahaan akan mengalami kerugian, bahkan bisa mengarah pada kebangkrutan jika perang harga terus diikuti.

4. Beberapa konsumen tidak sensitif dengan harga

Ilustrasi berbelanja (pixabay.com/gonghuimin468)

Kamu perlu mengetahui bahwa tidak semua konsumen mengutamakan harga ketika ingin membeli sebuah produk. Beberapa dari mereka justru lebih mengutamakan kualitas produk dan pelayanan.

Jika kamu tetap menurunkan harga pada tipe konsumen ini, maka dapat dipastikan produkmu tetap tidak akan laku terjual. Kamu hanya perlu meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang prima. Kamu juga bisa memberikan nilai lebih pada produkmu, misalnya dengan adanya tambahan bonus dan masa garansi. Hal ini lebih menarik daripada menurunkan harga jual.

Verified Writer

Rinda Septiana

Writing is my self healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya