Untung Rugi jika Indonesia Bergabung BRICS di Mata Ekonom
Indonesia perlu berpikir matang sebelum bergabung ke BRICS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia mendapat tawaran untuk bergabung dengan BRICS yang merupakan aliansi ekonomi lima negara, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Namun, sampai saat ini, Indonesia masih belum bergabung dengan BRICS lantaran kemungkinan masih menimbang untung dan ruginya.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengungkapkan hal yang menjadi untung dan rugi jika Indonesia benar bergabung dengan aliansi ekonomi tersebut.
"Untungnya ya kalau kerja sama perdagangan yang kita lihat adalah akses market-nya. Kalau berdagang dan menjalin kerja sama baik bentuknya CEPA atau trade agreement kalau akses pasarnya makin besar ya otomatis untung," ucap Andry kepada awak media seperti, dikutip Senin (11/9/2023).
Baca Juga: BRICS Dukung Dialog Penyelesaian Konflik Ukraina
1. Kerugian buat Indonesia kalau gabung BRICS
Selain dari sisi positifnya, Andry juga mengungkapkan kerugian jika Indonesia benar bergabung dengan BRICS.
Menurut dia, BRICS terdiri dari negara-negara yang secara geopolitik tidak memberikan keuntungan buat Indonesia.
"Di sana (BRICS) ada Rusia, kita kan juga harus balancing dengan Amerika Serikat (AS). Jadi ini akan dibawa ke geopolitiknya seperti apa sementara Indonesia kan sudah jelas juga kebijakan internasionalnya seperti apa," kata Andry.
Baca Juga: Jokowi: BRICS Bisa Jadi Garda Terdepan Perjuangkan Keadilan Dunia