TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tarif LRT Jabodebek Dinilai Terjangkau buat Masyarakat

Tarif terjauh LRT Jabodebek dipatok Rp27.400

Depo LRT Jabodebek di Stasiun Jati Mulya, Bekasi Timur, Jawa Barat. (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Jakarta, IDN Times - Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN), Ki Darmaningtyas menilai tarif LRT Jabodebek yang telah ditetapkan pemerintah saat ini sudah cukup terjangkau buat masyarakat.

Menurut Darmaningtyas, tarif tersebut cukup terjangkau buat masyarakat yang kerap melakukan mobilisasi menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil.

"Tarif LRT Jabodebek sebesar Rp5 ribu-Rp25 ribu masih cukup terjangkau bila dibandingkan dengan ongkos membawa kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat," ujar dia kepada IDN Times, Rabu (23/8/2023).

Baca Juga: Jokowi Masih Sibuk Kunjungan, Jadwal Operasi LRT Jabodebek Molor Lagi

Baca Juga: Segini Tarif LRT Jabodebek Jika Tidak Disubsidi

1. Ongkos menggunakan motor dan mobil dibandingkan LRT Jabodebek

Pengembangan TOD Dukuh Atas simpang temu lima moda transportasi mulai MRT, LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, TransJakarta, dan KAI Bandara. (IDN Times/Amir Faisol)

Buat pengendara mobil, tarif sekitar Rp25 ribu tergolong murah jika dibandingkan harus menggunakan mobil untuk aktivitas sehari-hari. Nominal itu biasanya cuma cukup untuk membayar tol, belum ditambah membeli bensin dan parkir serta kerugian lain akibat kemacetan yang tidak menentu.

"Bagi pengendara motor, tarif Rp25 ribu kategori mahal, tapi keuntungannya lebih berkeselamatan, nyaman, dan tidak capek di jalan sehingga lebih produktif," kata Darmaningtyas.

2. Syarat agar LRT Jabodebek bisa atasi kemacetan

Pengembangan TOD Dukuh Atas simpang temu lima moda transportasi mulai MRT, LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, TransJakarta, dan KAI Bandara. (IDN Times/Amir Faisol)

Kendati begitu, Darmaningtyas menggarisbawahi integrasi yang belum baik antara LRT Jabodebek dengan transportasi umum lainnya. LRT Jabodebek bisa jadi solusi kemacetan di Jakarta dan sekitarnya jika mampu terintegrasi secara baik dengan transportasi umum lain.

"Sayang sampai hari ini yang menjadi problem di LRT adalah integrasinya baik dengan angkutan pengumpan maupun dengan kendaraan pribadi yang akan parkir di sekitar stasiaun. Swasta yang sudah turut menyiapkan integrasi di adalah PT Revo yang membangun jembatan penyeberangan di Stasiun Bekasi Barat, sedangan yang lainnya belum terfasilitasi dengan baik," tutur Darmaningtyas.

Baca Juga: Pemerintah Usulkan Diskon atau Promo Tarif LRT Jabodebek

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya