Rencana PPN Sembako, Ikappi: 90 Persen Merugikan Pedagang Pasar!
PPN pada sembako mengganggu psikologi pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri menegaskan bahwa rencana pemerintah ingin memungut pajak pertambahan nilai alias PPN bakal lebih banyak memberikan kerugian ketimbang manfaat.
"Dari kasat mata, ini pasti lebih banyak kerugiannya. Kalau dari presentase, kerugiannya 90 persen, keuntungannya cuma 10 persen," kata Abdullah, dalam diskusi 'Untung Rugi Pengenaan Pajak Sembako' oleh Alinea.id, Jumat (11/6/2021).
Kendati masih sebatas isu, rencana pemungutan PPN terhadap produk sembako telah memberikan dampak cukup keras di pasar-pasar tradisional.
Baca Juga: Ternyata, Ini Alasan Pemerintah Mau Terapkan PPN Sembako 12 Persen!
1. Mulai terganggunya psikologi pasar
Salah satu yang mulai terjadi saat ini adalah terganggunya psikologi pasar. Abdullah menuturkan, meski baru berlangsung sehari, isu rencana pemungutan PPN terhadap produk sembako telah mengalami kenaikan harga.
"Psikologi pasar mulai terganggu, harga telur naik, harga ayam per ekor naik dari Rp35 ribu ke Rp40 ribu, harga sapi masih tinggi di sekitar Rp130 ribu. Ini adalah bagian dari psikologi pasar. Masyarakat dan pasar jadi terganggu," jelas Abdullah.
Baca Juga: Perhatian! Belanja Sembako di Pasar Gak Bakal Kena PPN
Baca Juga: PPnBm Lanjut Didiskon saat Sembako Dipajaki, Kemenkeu: Jangan Diadu!