Profil Burhanuddin Abdullah dan Andi Arief yang Jadi Komisaris PLN
Burhanuddin dan Andi Arief sama-sama punya catatan kriminal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menunjuk Burhanuddin Abdullah dan Andi Arief masuk dalam Dewan Komisaris PT PLN (Persero).
Burhanuddin menggantikan Agus Martowardojo sebagai Komisaris Utama PLN, sedangkan Andi Arief yang merupakan politikus Partai Demokrat ditunjuk menjadi komisaris independen PLN.
Berikut profil Burhanuddin dan Andi Arief yang baru ditunjuk Erick Thohir menjadi Komisaris di PLN.
1. Profil Burhanuddin Abdullah
Mengutip situs resmi Kemenko Perekonomian, Burhanuddin Abdullah lahir di Garut, Jawa Barat, pada 10 Juli 1947.
Pria lulusan Michigan State University, Amerika Serikat (AS) tersebut pernah menduduki jabatan sebagai Menteri Koodinator Bidang Perekonomian di bawah Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid.
Burhanuddin juga pernah menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada 2003, dan Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF) di Indonesia.
Dalam kehidupan organisasinya, Burhanuddin pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2003-2006, dan terpilih kembali untuk periode 2006-2008.
Burhanuddin juga pernah tersandung masalah hukum dan divonis lima tahun penjara pada 2008, bersama dengan deputinya, Aulia Pohan.
Kala itu, keduanya dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi kasus penarikan dana Rp100 miliar dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI).
Meski begitu, Burhanuddin bebas setelah tidak sampai lima tahun dipenjara. Catatan kriminalnya tersebut tidak membuat Burhanuddin kesulitan mendapatkan pekerjaan, lantaran bisa menjadi Rektor Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) atau kini berganti nama menjadi Universitas Koperasi Indonesia.
Karier politik Burhanuddin dimulai ketika di menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra, yang mengusung memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada 2014. Sedangkan pada Pemilu 2024, Burhanuddin menjadi Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: KPK Usut Dugaan Andi Arief Demokrat Dapat Uang dari Eks Bupati Penajam