Prabowo Diminta Tunda Kenaikan PPN 12 Persen, Ini Alasannya
Prabowo diprediksi bakal tetap naikkan tarif PPN 12 persen
Intinya Sih...
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada kuartal II-2024, hanya 5,05 persen secara tahunan dan 3,79 persen secara kuartalan.
- Konsumsi rumah tangga tumbuh tipis di kuartal II-2024, dipengaruhi oleh rendahnya pertumbuhan konsumsi kelas menengah.
- Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah baru untuk menunda kenaikan PPN menjadi 12 persen dan menurunkannya ke range 8-9 persen.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan pada kuartal II-2024, yakni hanya 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan 3,79 persen secara kuartalan (qtq). Hal itu tidak lepas dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh tipis pada periode tersebut.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, konsumsi rumah tangga cuma tumbuh 0,02 persen menjadi 4,93 persen yoy. Jika dibandingkan dengan konsumsi kuartal I-2024, capaian pada kuartal II-2024 cenderung lebih rendah.
Konsumsi pada tiga bulan pertama 2024 tumbuh lebih tinggi karena adanya pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan juga realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
"Dari sisi konsumsi rumah tangga khususnya kelas menengah, ini banyak indikator yang menunjukkan adanya tekanan," kata Executive Director CELIOS, Bhima Yudhistira, kepada awak media, dikutip Minggu (11/8/2024).
Baca Juga: Prabowo Jadi Naikkan PPN 12 Persen buat Biayai Program Makan Gratis