4 Perbedaan Paid Promote dan Endorse, Mana Lebih Oke buat Produk Laku?
Paid promote dan endorse dua teknik pemasaran di medsos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Istilah paid promote dan endorse pastinya tidak asing lagi di telinga kamu sebagai millennial atau gen Z, terlebih kamu merupakan seseorang yang aktif di media sosial.
Kedua kata tersebut merupakan teknik marketing atau pemasaran yang lazim digunakan di media sosial seperti Instagram, Twitter, maupun TikTok. Paid promote dan endorse biasanya dijalankan oleh influencer, baik yang sudah terkenal dan terverifikasi dengan jutaan pengikut maupun influencer lokal dengan jumlah pengikut ribuan hingga ratusan ribu.
Sekilas kedua hal tersebut memiliki kesamaan lantaran dilakukan oleh influencer atau key opinion leader (KOL) untuk memasarkan sebuah produk, baik barang maupun jasa. Namun, pada dasarnya kedua hal tersebut berbeda.
Secara definisi, paid promote jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia merupakan promosi berbayar. Dalam istilah bisnis, paid promote dapat diartikan sebagai promosi berbayar menggunakan influencer atau selebritas guna menyampaikan informasi atau kampanye sebuah jenama berdasarkan materi yang diberikan.
Sementara itu endorse merupakan sebuah bentuk iklan menggunakan tokoh atau selebritas terkenal yang mendapatkan pengakuan, kepercayaan, rasa hormat, atau kesadaran tinggi di antara publik.
Jika pada paid promote pemilik jenama memberikan materi promosi, maka pada endorse pemilik jenama langsung memberikan produknya kepada si influencer atau selebritas yang menjadi endorser.
Nah, berikut ini beberapa perbedaan lainnya antara paid promote dan endorse seperti dikutip dari komerce.id.
Baca Juga: Jangan Cuma Andalkan Gaji, Ini Tips Cari Penghasilan Tambahan
1. Mekanisme promosi
Kendati sama-sama bertujuan mempromosikan sebuah jenama, paid promote dan endorse memiliki perbedaan pada mekanisme promosinya.
Pada sistem paid promote, influencer akan mengunggah gambar atau video lengkap beserta takarir atau caption yang telah dibuat oleh pemilik jenama. Dalam sistem tersebut, pemilik jenama bakal mengirimkan materi promosi dan membayar tarif yang telah disepakati. Adapun pemilik jenama tak perlu mengirimkan produk untuk diulas oleh influencer.
Di sisi lain, pada sistem endorse, mekanisme promosinya dilakukan menggunakan produk yang telah dikirimkan oleh pemilik jenama. Produk itu nantinya akan dipakai dan diulas oleh endorser sehingga konten dibuat langsung oleh endorser dengan menampilkan produk tersebut di dalamnya. Sistem pembayarannya pun berupa barter produk.
Baca Juga: 3 Jenis Iklan Online Ini Bisa Bikin Promo Bisnis Kamu Makin Cuan