TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengangguran Usia Muda Makin Tinggi, Wapres: Investasi Kita Gencarkan

Angka pengangguran dari kelompok usia muda paling tinggi

Ribuan pencari kerja dari Generasi Z memadati Magetan Job Market Fair 2024 yang diadakan oleh Pemkab Magetan bersama Kemenakertrans di GOR Ki Mageti. IDN Times/ Riyanto.

Intinya Sih...

  • 16% pengangguran disumbang oleh usia 25-29 tahun.
  • Pemerintah berupaya tingkatkan lapangan pekerjaan dan kompetensi tenaga kerja.
  • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun, kelompok usia muda memiliki TPT tertinggi yaitu 16,42%.

Jakarta, IDN Times - Jumlah pengangguran di Indonesia mulai mengkhawatirkan. Hal itu tercermin lewat data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa lebih dari 16 persen angka pengangguran di Indonesia disumbang oleh usia 25 hingga 29 tahun yang masuk dalam usia produktif.

Menanggapi fenomena ini, Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin menegaskan, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kompetensi angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja.

“Pertama, tentu kita memperbanyak investasi supaya bisa menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, investasi dari luar negeri terus kita gencarkan setiap tahun agar ada peningkatan-peningkatan,” kata Ma'ruf Amin saat memberikan keterangan pers usai meninjau MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo di Bantul, Rabu (7/8/2024).

Baca Juga: Daerah dengan Pengangguran Terbanyak di Indonesia

1. Pencari kerja perlu punya kemampuan mumpuni

Magetan Job Market Fair 2024 diikuti oleh 52 perusahaan yang menawarkan lebih dari 3500 lowongan kerja. Namun, hanya sedikit pencari kerja yang berhasil diterima. IDN Times/ Riyanto.

Agar direkrut oleh industri, para pencari kerja perlu memiliki kemampuan yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan para pemberi kerja.

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan pencari kerja, baik melalui berbagai macam pelatihan maupun pendidikan vokasi.

“Sebab sekarang ini kan industri itu padat modal, padat teknologi sehingga kalau mereka tidak memiliki (keahlian), itu tidak bisa terserap,” kata Ma'ruf.

2. Pemerintah terus dorong pengembangan ekonomi kreatif

Job fair yang diselenggarakan saat Expo Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2023. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Di sisi lain, Ma'ruf memastikan pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi kreatif masyarakat. Hal itu diharapkan membuat generasi muda tidak hanya berpatokan pada pekerjaan formal saja, tetapi juga mampu berwiraswasta ataupun bercocok tanam.

“Kemudian (pemerintah) juga mendorong ekonomi kreatif masyarakat dengan fasilitas-fasilitas KUR (Kredit Usaha Rakyat) di daerah. Lalu juga kita membangun dengan menghidupkan lahan-lahan yang nganggur untuk mereka yang mau bertani melalui cara-cara yang lebih modern,” ujar Ma'ruf.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya