TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Evaluasi Investasi Rusia di Kilang Tuban

Perusahaan Rusia, Rosneft terhalang konflik Rusia-Ukraina

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa investor Rusia pada pengembangan Kilang New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) di Tuban, Jawa Timur sedang dievaluasi oleh pemerintah.

Evaluasi tersebut tidak terlepas dari keterlibatan Rusia dalam konflik dengan Ukraina. Rosneft, perusahaan asal Rusia disangsikan bisa berinvestasi di Indonesia lantaran kondisi negara yang tidak stabil akibat perang tersebut.

"Kemarin memang jadi salah satu materi untuk dilakukan evaluasi karena Rusia kan perang sama Ukraina. Pertamina diminta untuk lakukan penataan dan evaluasi. Kalau memang memungkinkan, dilanjutkan. Kalau tidak harus ada solusi," ucap Bahlil dalam pernyataannya kepada awak media, dikutip Rabu (11/10/2023).

Baca Juga: Mantap! Nilai Investasi di KEK Capai Rp141 Triliun

Baca Juga: Harga Minyak Mentah RI Naik Lagi Imbas Arab-Rusia Pangkas Poduksi

1. Pergantian mitra

Kilang Green Refinery yang salah satunya memproduksi Green Diesel (D100) di area PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)

Kendati begitu, Bahlil pun belum bisa memastikan apakah bakal ada pergantian mitra untuk proyek Kilang NGRR di Tuban tersebut.

"Nanti ya kita lihat. Sekarang belum ada keputusan," katanya.

2 Pemerintah cari solusi dalam setengah tahun ke depan

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelumnya diberitakan, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan saat ini pemerintah masih melakukan negosiasi terkait kelanjutan investasi Rosneft di Kilang NGRR Tuban.

Tiko mengatakan, pemerintah dan Rusia membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk mencari solusi terkait proyek Kilang Tuban.

"Kami mungkin dalam waktu enam bulan ke depan akan cari solusi bersama seperti apa," ucap Tiko.

Baca Juga: Indonesia-Rusia Cari Solusi soal Proyek Strategis Kilang Tuban

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya