Lagi, Pertamina Puncaki Fortune Indonesia 100 2024
Pertamina bukukan pendapatan Rp1.148 triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ketiga, Fortune Indonesia kembali merilis daftar Fortune Indonesia 100. Fortune Indonesia 100 berisikan deretan 100 perusahaan terbesar di Indonesia dari sisi pendapatan.
Fortune Indonesia 100 2024 merupakan daftar perusahaan terbesar yang dirilis ketiga kalinya oleh majalah bisnis tersebut. Sejumlah data menunjukkan adanya permintaan yang tertahan, gangguan pasokan, hingga lonjakan inflasi berujung pada kenaikan inflasi tergambar dalam Fortune Indonesia 100 tahun ini.
"Peringkat seratus perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan pada sektor energi, yang tahun lalu berjamaah mencatatkan rekor kinerja seiring booming komoditas mencatatkan penurunan pendapatan," kata Pemimpin Redaksi Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno dalam keterangan resminya, Selasa (13/8/2024).
Dari 16 perusahaan, 11 di antaranya harus menerima penurunan pendapatan tersebut. Kemudian hanya enam dari 16 perusahaan menorehkan kenaikan laba bersih yang salah satunya adalah PT Pertamina (Persero), satu-satunya perusahaan asal Indonesia dalam daftar Fortune Global 500.
Baca Juga: Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru per Agustus 2024, Nonsubsidi Naik!
1. Kontribusi pendapatan sektor energi ikut tergerus
Jika pada jika pada 2022 lalu, kontribusi total pendapatan sektor energi terhadap daftar Fortune Indonesia 100 mendominasi hingga 44,24 persen maka menurut tahun fiskal 2023, andil kelompok tersebut hanya 32,19 persen.
Hal itu berbeda dari sektor yang konsisten mencatatkan kinerja positif, baik dari sisi pendapatan dan laba bersih, yakni keuangan yang diwakili oleh pemain perbankan.
"Dari total laba bersih Fortune Indonesia 100 yang mencapai Rp487,89 triliun, hampir separuhnya (45,24 persen) disumbangkan oleh sektor keuangan," ujar Hendra.
Total pendapatan dari seratus perusahaan yang masuk dalam daftar paling bergengsi ini mencapai Rp5.606,67 triliun. Dari sisi persentase, pendapatan mereka berkontribusi 26,83 persen terhadap perekonomian Tanah Air.
"Memang lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 28,75 persen, tapi masih signifikan," ujar Hendra.