Konflik Pulau Rempang, Bahlil Indikasikan Ada Keterlibatan Asing
Bahlil memiliki tiga dugaan soal konflik di Rempang, Batam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memiliki tiga dugaan soal konflik Pulau Rempang, Batam belakangan ini. Ketiga dugaan itu disampaikan Bahlil ketika menghadiri Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (13/9/2023).
"Saya punya tim sekarang di lapangan. Ada tiga poin yang mau saya sampaikan, dugaan saya, tapi jangan kita suudzan dulu. Dugaan saya yang pertama karena memang sosialisasinya belum berjalan dengan baik, harus diakui dan kemarin Bapak Presiden sudah memerintahkan kepada saya untuk turun langsung. Ya itu memang tanggung jawab sebagai menteri yang dari anak kampung," tutur Bahlil.
Bahlil menambahkan, dirinya dulu pernah bertemu dengan rakyat Pulau Rempang dan kemudian mendapatkan demo kecil-kecilan. Namun, dia mengaku menemui mereka dan kemudian saling berbicara satu sama lain.
"Insyaallah kalau kita ngomong baik-baik, insyaallah mereka punya hati kok, mereka ngomong baik. Itu satu, komunikasi kurang bagus," ucap dia.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Menteri Bahlil Selesaikan Masalah di Rempang Batam
Baca Juga: Soal Konflik Rempang, Warga: Kami Tak Mau Relokasi!
1. Kekeliruan pemberian izin
Dugaan Bahlil yang kedua berkaitan dengan izin kepada enam perusahaan untuk mengelola Pulau Rempang. Izin tersebut diketahui diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang belakangan dicabut lantaran ada banyak kekeliruan di dalamnya.
"Aku jujur aja di mana izin itu setelah diusut-usut terjadi kekeliruan prosedur maka kemudian dicabut. Ya kita tidak tahu apa yang terjadi di balik itu semua," ujar Bahlil.
Baca Juga: Kasus Bentrokan di Rempang Batam, Dirjen HAM: Perlu Dialog Mendalam