Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat penerbangan, Alvin Lie mempertanyakan klaim CEO AirAsia, Tony Fernandes yang menyebutkan harga avtur di Indonesia lebih mahal dibandingkan negara lainnya.
Menurut Alvin, bisnis avtur tidak menghasilkan laba yang besar atau paling tidak hanya dalam rentang 5-10 persen. Jika 28 persen seperti yang diungkapkan Tony maka itu tidak masuk akal.
"Kalau Tony Fernandes memang menyebut angka 28 persen itu sebaiknya ditunjukkan harga avtur di mana, di negara mana dibanding dengan Indonesia, tapi kalau Indonesia ini lebih tinggi 28 persen dari negara-negara ASEAN lainnya itu tidak masuk akal," kata Alvin saat dihubungi IDN Times, Senin (9/9/2024).
Baca Juga: AirAsia Butuh Dana Segar 80 Juta Dolar AS, untuk Apa?
1. Harga avtur di Indonesia beragam
Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan harga avtur kompetitif dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. (Dok. Pertamina) Alvin menambahkan, harga avtur yang ada di Indonesia memang beragam tergantung lokasi bandaranya. Harga avtur termurah itu ada di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Hang Nadim Batam. Semakin ke timur bandaranya, maka harga avtur akan semakin mahal.
"Misalnya di Ambon, di Jayapura itu lebih mahal karena ada unsur biaya angkut dan juga biaya logistik lainnya seperti penyimpanan dan sebagainya karena volumenya kecil sehingga tidak tercapai ini skala keekonomiannya," ucap Alvin.
2. Harga avtur penerbangan dalam negeri termasuk PPN
Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memastikan harga avtur kompetitif dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. (Dok. Pertamina) Meski begitu, Alvin mengakui bahwa harga avtur untuk penerbangan dalam negeri sudah termasuk pajak pertambahan nilai atau PPN. Namun, besaran PPN tersebut tidak sampai 28 persen, melainkan hanya 11 persen. Dengan demikian, apa yang dimaksud Tony Fernandes tersebut masih belum jelas.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Avtur yang untuk penerbangan dalam negeri itu memang kena PPN 11 persen, tapi itu masuk ke negara, bukan masuk ke Pertamina, sedangkan avtur untuk penerbangan ke luar negeri itu tidak kena PPN. Nah, apakah yang dimaksud ini PPN-nya? Tapi kalau PPN 11 persen, bukan 28 persen. Saya justru menilai kalau Tony Fernandes itu mampu menyebut 28 persen, dia harusnya menyebut secara detail, bukan hanya membuat sensasi menyebut 28 persen kemudian berhenti di sana. Ini saya menilai dia hanya cari sensasi saja," tutur Alvin.
Baca Juga: Bos AirAsia Bakal Temui Luhut Cari Solusi Harga Tiket Pesawat Mahal