Kelas Menengah Turun, Pemerintah Perlu Genjot Daya Beli Masyarakat
Konsumsi rumah tangga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
Intinya Sih...
- Pemerintah harus meningkatkan konsumsi rumah tangga agar pertumbuhan ekonomi kuartal III tetap 5 persen.
- Kelas menengah di Indonesia menurun, dampaknya pada pertumbuhan ekonomi RI kuartal II-2024 turun menjadi 5,05 persen.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah punya pekerjaan rumah (PR) untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal III nanti bisa tetap di kisaran 5 persen. Peningkatan konsumsi rumah tangga terasa berat mengingat angka kelas menengah di Indonesia saat ini tengah dalam kondisi menurun dibandingkan beberapa tahun silam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Merek Global Indonesia (APREGINDO) sekaligus Direktur PT Mitra Adiperkasa Tbk, Handaka Santosa, mengatakan, penurunan kelas menengah itu sejalan dengan menyusutnya pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II-2024.
"Sebetulnya bagaimana menaikkan itu yang harus kita pikirkan. Kalau menaikkan, tentunya kegiatan ekonomi, hasilnya itu yang kita naikkan, maka akan berefek kepada daya beli dan kelasnya akan stabil atau malahan bisa naik," ujar Handaka dalam program Real Talk with Uni Lubis di IDN HQ Jakarta, Rabu (11/9/2024).
"Kalau kita lihat saja dalam kuartal pertama 2024, GDP growth kita 5,11 dan ternyata tadi yang disampaikan cocok juga, memang GDP growth kuartal II ini turun menjadi 5,05 persen. Kalau nanti kuartal III ini turun lagi jadi di bawah 5 persen, misalnya 4,98 persen, tentu hal ini yang akan membuat kita semua was-was," sambung dia.