Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia Investment Authority (INA) mencatatkan kinerja positif selama 2023. Hal itu dibuktikan lewat capaian laba bersih dan penyaluran investasi yang berhasil dilakukan INA.
Sepanjang tahun lalu, INA membukukan laba bersih sebesar Rp4,3 triliun atau meningkat 64 persen jika dibandingkan pencapaian 2022.
Baca Juga: Bos INA Ungkap Waskita Bakal 'Jual' Dua Jalan Tol Lagi
1. Penopang peningkatan laba bersih INA
ilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama) Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh pencapaian total pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga dari portofolio investasi dan aset treasury, pendapatan dividen saham inbreng, serta pendapatan berupa unrealized gain mark-to-market investasi dengan total sebesar Rp5,4 triliun.
"Pencapaian kinerja finansial ini tidak terlepas dari kinerja portofolio Investasi INA dan optimalisasi pengelolaan aset INA yang dilakukan secara prudent dan disiplin atas pengelolaan biaya secara keseluruhan," kata CEO INA, Ridha Wirakusumah saat berkunjung ke IDN HQ, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
2. Penyaluran investasi INA
Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat) Adapun sepanjang tahun lalu, total penyaluran investasi INA dan co-investor secara kumulatif sejak pendirian INA mencapai Rp50,1 triliun atau setara dengan 3,2 miliar dolar AS. Di sisi lain, total penyaluran investasi porsi INA mencapai Rp31,3 triliun atau setara dengan 2,1 miliar dolar AS.
Nilai investasi INA terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Pertumbuhan nilai investasi yang berkelanjutan diindikasikan oleh perkembangan total Asset Under Management (AUM) INA bersama co-Investor sampai dengan akhir tahun 2023 yang telah mencapai nilai sebesar Rp147,6 triliun atau setara dengan 9,5 miliar dolar AS, tumbuh sebesar sebesar 34,3 persen secara year on year.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Salah satu pendukung keberhasilan penyaluran investasi INA adalah penetapan struktur investasi yang tepat," kata Ridha.
Sejalan dengan itu, INA telah membentuk 9 anak perusahaan (sub-holding) dengan 6 di antaranya dimiliki 100 persen oleh INA dan 3 lainnya berupa perusahaan patungan bersama investor.
Baca Juga: Luhut: INA Digital akan Berjalan dengan Dukungan Teamwork