Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Co-Founder Marvell Technology, Sehat Sutardja mengembuskan napas terakhir di usia 63 tahun pada Rabu (18/9/2024). Untuk diketahui, Marvell Technology merupakan perusahaan chip asal Amerika Serikat (AS).
Kabar meninggalnya Sutardja disampaikan langsung oleh perusahaan tempat dia menjadi dewan direksi, Alphawave IP Group.
"Dr. Sutardja adalah salah satu pelopor industri semikonduktor dan sosok pemimpin di Alphawave Semi. Kehilangannya akan terasa secara global di seluruh portofolio perusahaan teknologi dan kegiatan filantropinya," kata Alphawave dalam pernyataan resminya, dikutip Jumat (20/9/2024).
1. Kisah Sutardja mendirikan Marvell Technology
Logo Marvell Technology (dok. Marvell Technology) Sutardja mendirikan Marvell Technology pada 1995 bersama dengan istrinya, Weili Dai dan saudaranya, Pantas Sutardja.
Mengutip laman Marvell Technology, awal mula petualangan Sutardja di dunia teknologo dimulai dari Jakarta yang merupakan kota kelahirannya. Saat itu, dia memulai petualangannya dengan membuat generator Van de Graaf dan sejumlah perangkat lain dengan suku cadang dari toko onderdil mobil milik orang tuanya.
Kemudian pada usia 13 tahun, Sutardja menyandang status sebagai teknisi reparasi radio bersertifikat. Minat dan bakat Sutardja itu kemudian membuatnya pergi ke AS untuk menempuh pendidikan sebagai sarjana teknik elektro di Iowa State Unversity.
Dia lalu melanjutkan pendidikannya di AS dengan mendapatkan gelar master dan PhD di bidang teknik elektro dari University of California, Berkeley.
Marvell pun lahir karena Sutardja, istri, saudaranya ingin membangun sebuah perusahaan yang dapat menciptakan perangkat 'luar biasa'. Adapun produk pertama mereka adalah saluran baca khusus untuk hard drive yang dapat diproduksi sepenuhnya dalam silikon.
Umumnya, pendekatan tersebut dinilai tidak akan berhasil. Namun, perangkat ini berhasil mengurangi konsumsi daya dan biaya produksi sekaligus meningkatkan performa.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Keberhasilan Sutardja, istri, dan saudara lelakinya itu kemudian membawa Marvell menjadi mitra tepercaya bagi banyak perusahaan teknologi terkemuka di dunia.
Baca Juga: Harta Kekayaan Hermanto Tanoko, Crazy Rich yang Lahir di Kandang Ayam
2. Sutardja dipaksa keluar dari Marvell Technology
ilsutrasi resign (vecteezy.com/bestyy38105321) Sutardja kemudian menjabat sebagai CEO Marvell Technology hingga dipaksa keluar bersama dengan istrinya pada 2016. Hal itu terjadi menyusul adanya investigasi akuntansi internal perusahaan.
Mengutip Forbes, tidak ada bukti penipuan yang ditemukan dalam investigasi akuntansi Marvell. Sutardja dan Dai kemudian pindah ke Las Vegas pada 2017, dan berinvestasi di bidang real estat dan teknologi.