Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Maskapai pelat merah, Garuda Indonesia berencana mengoptimalkan lini bisnis kargo dalam rangka memperkuat pertumbuhan kinerja usahanya. Hal itu sejalan dengan capaian pertumbuhan lini bisnis kargo Garuda Indonesia selama kuartal I-2024.
Pada periode tersebut, Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan angkutan trafik kargo hingga 40,6 persen year on year (yoy) dibandingkan kuartal I-2023.
Baca Juga: Pendapatan Garuda Indonesia Tumbuh 18,07 Persen selama Q1 2024
1. Kinerja angkutan kargo internasional
Garuda Indonesia X Pocari Sweat (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra) Adapun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo internasional sebesar 45,38 persen yoy. Selama kuartal I tahun ini, Garuda Indonesia mengangkut sedikitnya 14 ribu ton angkutan kargo.
“Lini bisnis kargo khususnya kargo internasional menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis yang saat ini tengah kami optimalkan melalui berbagai insiasi strategis dalam mendukung optimalisasi akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia, khususnya dengan memaksimalkan demand yang tinggi atas layanan transportasi kargo udara baik untuk berbagai jenis komoditas unggulan menuju Indonesia,” tutur Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam keterangan resminya, Minggu (21/7/2024).
Di sisi lain, Garuda Indonesia juga turut mencatatkan pertumbuhan untuk sektor domestik sedikitnya 27,63 persen menjadi 19 ribu ton angkutan kargo dibandingkan kuartal I-2023.
Baca Juga: Garuda Berharap Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Direview, Ini Alasannya
2. Strategi tingkatkan trafik kargo Garuda Indonesia
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti) Irfan menambahkan, upaya untuk meningkatkan trafik kargo tersebut dilaksanakan melalui berbagai inisiasi bersama partner strategis, di antaranya melalui peningkatan kerja sama interline dengan maskapai global untuk pengiriman kargo dari dan ke berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, dan Belanda.
Melalui optimalisasi kerja sama interline ini, Irfan berharap Garuda Indonesia akan dapat mengangkut tambahan isian kargo yang dapat mencapai hingga 70-100 ton setiap bulannya.