Donald Trump atau Kamala Harris Jadi Presiden AS, Dolar Tetap Menguat
Keduanya ingin kembalikan AS jadi pusat manufaktur dunia
Intinya Sih...
- Dolar AS diproyeksikan tetap menguat setelah pemilu usai, tidak terpengaruh oleh hasil presiden baru.
- Kurs rupiah terhadap dolar AS diproyeksikan mengalami penguatan pada semester-II 2024, seiring penurunan suku bunga The Fed.
- Tren penguatan rupiah bisa berlanjut hingga 2025 jika The Fed terus menurunkan suku bunganya, dengan asumsi dua kali tahun ini dan empat kali di tahun depan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan akan tetap menguat setelah pertarungan Donald Trump dan Kamala Harris dalam pemilu usai. Siapapun yang keluar sebagai presiden baru AS tidak akan membuat dolar melemah terhadap mata uang negara lain, terutama rupiah.
Senior Economist DBS Bank, Radhika Rao mengatakan, baik Trump atau Harris yang memenangi pemilu tidak akan mengubah banyak hal.
"Keduanya sama-sama anti China dan keduanya sama-sama ingin mengembalikan industri manufaktur ke AS. Dolar akan tetap menguat, semua pihak tidak akan melihat dolar bakal mengalami pelemahan yang dalam setelah Pemilu AS," tutur Radhika kepada awak media, di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Baca Juga: Ini Faktor yang Bikin Rupiah Bakal Menguat atas Dolar AS Tahun Ini