TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dear Investor, Ini 3 Langkah Menata Portofolio Hadapi Resesi 2023

Investasi saham hingga emas jadi pilihan

ilustrasi mengetahui portofolio (unsplash.com/Scott Graham)

Jakarta, IDN Times - Menata portofolio investasi di tengah ancaman resesi 2023 menjadi hal penting bagi para investor. Jika portofolio investasi tidak ditata dengan baik, terlebih dalam kondisi perekonomian saat ini yang hanya memberi buntung, bukannya untung.

Inflasi tinggi di Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara di Eropa mengakibatkan lonjakan harga pangan dan energi. Hal itu kemudian membuat bank sentral di negara maju menaikkan suku bunga acuan dan mengetatkan likuiditas. Kenaikan suku bunga di seluruh dunia ini kemudian memicu resesi global.

Berkaitan dengan itu, Pluang pun memberikan sejumlah tips kepada investor untuk menata portofolio investasi di tengah ancaman resesi 2023. Berikut ulasannya.

Baca Juga: Mengenal Valuta Asing untuk Bisnis dan Investasi, Banyak Manfaatnya!

1. Saham

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Para investor disarankan fokus pada sektor saham yang relatif bisa bertahan dari dampak resesi global, seperti saham-saham blue chip. Misalnya, sektor energi dan perbankan.

Hal itu semakin baik apabila saham-saham tersebut berkapitalisasi besar dan memiliki kinerja stabil, bahkan cenderung meningkat.

Baca Juga: [WANSUS] Peluang Investasi Emas di 2023, Mending Jual atau Beli?

2. Reksa dana

ilustrasi reksadana untuk investasi (pexels.com/Pixabay)

Para investor juga bisa mengalokasikan dana investasinya di produk reksa dana. Salah satunya reksa dana pasar uang karena nilainya cenderung stabil dan likuid.

Reksa dana jenis ini memiliki kemiripan seperti memegang uang tunai. Sementara itu, investor yang risk taker dapat mengelola risikonya dengan berinvestasi di reksa
dana pasar uang dan reksa dana saham maupun pendapatan tetap.

Apalagi, pada paruh kedua 2023, harga obligasi diprediksi naik. Dengan begitu, reksa dana pendapatan tetap berbasis surat berharga negara (SBN) menjadi salah satu pilihan tepat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya