TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahlil Ungkap Rencana RI Caplok StreetScooter, Sindir Ahok?

Bahlil minta pejabat yang tidak setuju untuk diam

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (dok. Humas Kementerian Investasi)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan niat pemerintah untuk mengakuisisi perusahaan mobil listrik StreetScooter, milik perusahaan mobil Deutsche Post DHL Group, asal Jerman. Dia pun meminta pihak-pihak yang tidak setuju untuk diam dan tidak mengganggu rencana pemerintah tersebut.

Menurut dia, akuisisi tersebut bukanlah sebuah hal yang diharamkan dalam berbisnis, asalkan proses tersebut sesuai dengan aturan dan bersifat transparan.

"Akuisisi tidak diharamkan selama business to business masuk dan transparan itu ekosistemnya dan itu kita kajian lewat rapat bukan bicara omong kosong di jalan. Yang saya tadi maksudkan bukan mundur oknum pejabatnya kalau tidak mau, tapi yang nggak mau bergeser saja, jangan halangin konsep bernegara dan kalau gak mau bicara baik-baik," tutur Bahlil, dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: UU Cipta Kerja Lagi Direvisi, Bahlil Pede Investasi Tak Terganggu

Baca Juga: Xiaomi Akan Bangun Pabrik Mobil Listrik Pertama di Beijing

1. Pemerintah memang ingin membangun ekosistem mobil listrik dalam negeri

Menhub Budi Karya menggunakan mobil listrik sebagai mobil dinasnya (Dok. BKIP Kemenhub)

Rencana mengakuisisi pabrik mobil listrik Jerman tak terlepas dari keinginan pemerintah untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.

Bahlil mengatakan, pemerintah tidak puas hanya dengan menciptakan pabrik baterai untuk mobil listrik yang saat ini sudah bekerja sama dengan LG dan CATL.

"Kita kerja sama dengan perusahaan lain termasuk VW dan BSF itu dari hulu ke hilir dari tambang, smelter, prekursor katode baterai cell sampai mobilnya itu salah satu yang pertama di dunia dibangun dan ingat 40 persen komponen mobil ada di baterai dan 60 persen mobilnya," ucap Bahlil.

Indonesia, sambung Bahlil, tidak mau kalah dari Vietnam yang saat ini telah meluncurkan kendaraan listriknya sendiri padahal dari segi bahan baku Indonesia lebih unggul.

"Vietnam yang nggak punya cadangan bahan baku sudah luncurkan mobil listik dan kita belum makanya kita rencanakan bangun ekosistem dari baterai ke mobil," kata dia.

2. Akuisisi dinilai Bahlil lebih cepat ketimbang membuat pabrik kendaraan listrik sendiri

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (instagram.com/bahlillahadalia)

Bahlil menambahkan, sejatinya ada dua strategi yang bisa dilakukan pemerintah terkait kehadiran kendaraan listrik di Indonesia.

Pertama adalah dengan membangun pabrik sendiri dan kedua dengan mengakuisisi perusahaan kendaraan listrik yang sudah ada.

"Kalau membangun sendiri saya lihat butuh waktu, jadi opsinya ya akuisisi asalkan sesuai peraturan. Kalau harganya 10 rupiah yang jangan di-mark up, kalau perlu tawar. Yang salah kan kalau mark up atau ada kepentingan pribadi, kalau nggak ada ya apanya yang salah," ujar Bahlil.

Baca Juga: Mobil Listrik Datang, SPBU Siap-siap Tergusur  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya