TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aksi Boikot Bikin Starbucks di RI Babak Belur

Starbucks diboikot karena pro Israel

Starbucks Reserve Metropole, Jakarta Pusat (IDN Times/Amara Zahra)

Jakarta, IDN Times - Emiten pengelola Starbucks di Indonesia, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengaku aksi boikot telah berdampak besar untuk bisnis mereka. Sebagaimana diketahui, Starbucks menjadi objek aksi boikot lantaran dianggap sebagai brand atau jenama yang pro Israel.

Direktur Utama MAP Boga Adiperkasa, Anthony Valentine McEvoy mengatakan, Starbucks di Indonesia merupakan perusahaan asal Indonesia dan aksi boikot tidak seharusnya terjadi karena benar-benar berdampak pada perusahaan.

"Kami menggunakan kopi dari Indonesia, mengolahnya di Indonesia, dan ribuan karyawan kami adalah orang Indonesia. Perusahaan juga menerima banyak dukungan dari Starbucks untuk mendukung petani kopi dari Indonesia dan banyak proyek kami didukung oleh mereka. Jadi, kita perlu memberikan informasi kepada masyarakat bahwa boikot ini tidak seharusnya terjadi, karena hal ini benar-benar berdampak pada kami. Penjualan kami turun pada kuartal terakhir dan kemungkinan akan terus turun pada kuartal ini," kata McEvoy, dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (9/7/2024).

1. MAPB lakukan efisiensi

Storefront Starbucks Reserve Metropole, Jakarta Pusat (dok. Humas PT Sari Coffee Indonesia)

Sebagai dampak atas aksi boikot ke Starbucks, MAPB pun mengambil beberapa inisiatif untuk mengurangi biaya.

Salah satunya adalah dengan menunda pembukaan gerai baru dan memnutup beberapa gerai yang tidak menguntungkan.

"Kami juga memindahkan sebagian sumber daya kami ke divisi lain, seperti divisi teknologi/digital, di mana kami melihat potensi pertumbuhan yang lebih besar. Ini adalah salah satu contoh inisiatif pengurangan biaya kami," ujar McEvoy.

Baca Juga: Komisaris Pengelola Starbucks Indonesia Mundur di Tengah Aksi Boikot

2. Starbucks Indonesia tidak ada hubungannya dengan Israel atau Amerika Serikat

Starbucks Reserve, Margonda, Depok (IDN Times/Dwifantya Aquina)

McEvoy pun menegaskan, Starbucks Indonesia tidak terafiliasi dengan negara lain dan benar-benar berasal dari Indonesia.

"Perusahaan kami adalah perusahaan Indonesia. Ini tidak ada hubungannya dengan Israel atau Amerika. Dengan memboikot Starbucks, hal ini memberikan dampak kepada masyarakat Indonesia," kata McEvoy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya