3 Senjata Prabowo Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat pada kuartal-II 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan dimulai pada Oktober mendatang punya pekerjaan rumah (PR) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun ini.
PR itu rasanya semakin berat jika melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat pada kuartal-II 2024. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut mencapai 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 5,17 persen (yoy).
Sementara, secara kuartalan (qoq), ekonomi Indonesia tumbuh 3,79 persen. Realisasi ini juga lebih rendah dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen. Ditinjau rentang per semester, ekonomi Indonesia tumbuh 5,08 persen.
"Kalau kita melihat secara keseluruhan di ASEAN, ada tiga strategi yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia yang baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Senior Economist DBS Bank, Radhika Rao, dikutip Rabu (7/8/2024).
1. Fasilitas manufaktur
Strategi pertama yang mesti dijalankan pemerintah adalah berupaya menarik lebih banyak fasilitas manufaktur ke dalam negeri. Menurut Radhika, fasilitas manufaktur di Indonesia saat ini masih berorientasi pada komoditas dan hal tersebut bukan masalah jika pemerintah terutama yang baru nanti bisa meningkatkannya.
"Setiap negara punya strategi yang berbeda. Tetapi, untuk Indonesia, fasilitas manufaktur berkaitan dengan produksi komoditas seperti hilirisasi harus lebih ditingkatkan," kata Radhika.
Baca Juga: Jokowi Bentuk Satgas Percepatan Investasi IKN, Dipimpin Bahlil dan AHY