TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hadapi 3 Tantangan, Begini Strategi PLN Akselerasi Transisi Energi 

Berkolaborasi dengan berbagai pihak

Vice President of Energy Transition and Climate Change PT PLN (Persero), Anindita Satria Surya saat menghadiri sesi diskusi berjudul Energizing Tomorrow: Unveiling the Wonders of the Energy Transition, pada acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023 di Jakarta, Sabtu (25/11). (dok. IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Vice President of Energy Transition and Climate Change PT PLN (Persero), Anindita Satria Surya, mengakui bahwa PLN menghadapi berbagai tantangan dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia. 

Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang menjadi tantangan PLN dalam penerapan energi bersih di Indonesia. 

Hal tersebut ia jelaskan saat menghadiri sesi diskusi berjudul Energizing Tomorrow: Unveiling the Wonders of the Energy Transition, pada acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023 di Dome Senayan Park Jakarta, Sabtu (25/11).

1. Dukungan kebijakan dari pemerintah

Vice President of Energy Transition and Climate Change PT PLN (Persero), Anindita Satria Surya saat menghadiri sesi diskusi berjudul Energizing Tomorrow: Unveiling the Wonders of the Energy Transition, pada acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023 di Jakarta, Sabtu (25/11). (dok. IDN Times)

Anindita mengungkapkan bahwa hal pertama yang menjadi tantangan adalah dukungan kebijakan dari pemerintah untuk mempercepat sekaligus memperluas jangkauan penggunaan energi bersih.

“Perlu ada semacam kebijakan pemerintah untuk mendukung transisi menuju Net Zero Emission (NZE). Pemerintah sudah punya target pengurangan emisi di 2030, target NZE 2060. Bagaimana target tersebut harus dicapai, memang itu perlu dukungan kebijakan," katanya.

Terkait hal ini, PLN rajin berkoordinasi dengan pemerintah untuk ikut bersinergi menyusun Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional.

“Kami telah melakukan kolaborasi dengan Kementerian ESDM. Bagaimana kami bersinergi melakukan penyelarasan dalam penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), itu adalah rencana dari pemerintah untuk kelistrikan jangka panjang," kata Anindita.

Baca Juga: Gak cuma Hapus Pembangunan PLTU, Ini Upaya PLN Dorong Transisi Energi

2. Ketersediaan dana

Vice President of Energy Transition and Climate Change PT PLN (Persero), Anindita Satria Surya saat menghadiri sesi diskusi berjudul Energizing Tomorrow: Unveiling the Wonders of the Energy Transition, pada acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023 di Jakarta, Sabtu (25/11). (dok. PLN)

Lebih jauh, Anindita menjelaskan bahwa tantangan kedua adalah terkait investasi atau ketersediaan dana, terutama dalam menambah pembangkit listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

“Jika bicara transisi energi, maka kita juga bicara terkait dengan mobilisasi investasi untuk proses pembangunan transisi energi tersebut,” katanya.

Ia menambahkan, tantangan tersebut harus bisa diubah menjadi sebuah peluang. Anindita pun mengatakan, PLN hingga kini terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak guna mengakselerasi transisi energi di Indonesia.

“Kita berkolaborasi dengan Asian Development Bank, World Bank, serta institusi bank-bank lain di dunia untuk mendapatkan green financing yang bunganya rendah,” ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya