Ngozi Okonjo-Iweala, Perempuan Afrika Pertama Calon Pemimpin WTO
Okonjo-Iweala telah bekerja selama 25 tahun di Bank Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung Hee membatalkan pencalonannya sebagai direktur jenderal (dirjen) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada Jumat (5/2/2021). Keputusannya itu membuka jalan bagi Ngozi Okonjo-Iweala dari Nigeria menjadi perempuan pertama yang mengepalai badan global tersebut dan juga dirjen pertama yang berasal dari Afrika.
Yoo Myung-hee, yang mendapat dukungan Amerika Serikat (AS) dalam pencalonannya, mengumumkan keputusannya mundur dalam briefing yang disiarkan televisi pada hari Jumat.
Yoo mengatakan, keputusannya diambil setelah melakukan konsultasi secara intens dengan Amerika Serikat. “WTO sudah terlalu lama tidak memiliki pemimpin,” katanya.
Baca Juga: Reformasi WTO, Indonesia Dukung Perdagangan Multilateral
1. Tentang Okonjo-Iweala
Menurut The Straits Times, Okonjo-Iweala adalah seorang ekonom dan mantan menteri keuangan Nigeria.
Okonjo-Iweala telah mengabdi selama 25 tahun di Bank Dunia sebagai ekonom pembangunan, dan telah menjabat sebagai direktur pelaksana. Dia juga memimpin dewan Gavi, lembaga yang membantu mendistribusikan vaksin virus corona secara global. Ia telah mengundurkan diri pada akhir masa jabatannya di lembaga itu pada bulan Desember.
Pada bulan Agustus lalu, Okonjo-Iweala mengatakan kepada CNN bahwa perdagangan akan memainkan peran penting dalam pemulihan dari pandemik virus corona.
“WTO membutuhkan seorang pemimpin saat ini. WTO membutuhkan tampilan yang segar, wajah yang segar, orang luar, seseorang dengan kemampuan untuk melaksanakan reformasi dan untuk bekerja dengan anggota untuk memastikan WTO keluar dari kelumpuhan parsial yang dialaminya,” katanya dalam sebuah wawancara.
Okonjo-Iweala telah mendapatkan dukungan luas dari banyak anggota WTO, termasuk Uni Eropa, Tiongkok, Jepang, dan Australia.
Baca Juga: Tetap Terima GSP, Indonesia Dicoret dari Daftar Negara Maju di WTO