Ekspor Produk Seafood Jepang ke China Anjlok 90 Persen
Nilai ekspor hanya mencapai Rp82,8 milyar, imbas pembatasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang mengatakan ekspor seafood atau makanan laut negaranya ke China pada bulan September turun 90,8 persen, dibandingkan tahun sebelumnya. Anjlok tajam tersebut berdasarkan laporan nilai ekspor yang hanya mencapai 800 juta yen (sekitar Rp82,8 milyar), dilansir NHK News, Rabu (8/11/2023).
Hal ini terjadi setelah Beijing menangguhkan impor produk kelautan, guna memprotes pelepasan air yang telah diolah dan diencerkan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings Inc (TEPCO) ke Samudera Pasifik dari PLTN Fukushima Daiichi. Putaran pertama pelepasan air tersebut dimulai pada 24 Agustus.
Baca Juga: Susul China, Rusia Pertimbangkan Setop Impor Seafood Jepang
Baca Juga: China Cuek Jepang Ancam Bawa Kasus Larangan Impor Seafood ke WTO
1. Penurunan nilai ekspor ke China terjadi sejak pembuangan air putaran pertama
Kementerian tersebut juga melaporkan, ekspor ke Negeri Tirai Bambu mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut dan berdampak pada kerugian di industri perikanan Jepang. Bagi Tokyo, China adalah pasar luar negeri terbesar untuk produk-produk akuatiknya.
Tercatat, sebagian besar ekspor yang berkurang merupakan produk-produk yang tidak dapat dimakan, seperti ikan koi untuk dijadikan hewan peliharaan atau pajangan, mutiara dan koral. Pengiriman dibatasi pada barang non-makanan tersebut.
Data menunjukkan, ekspor Jepang secara keseluruhan untuk produk pertanian, kehutanan, dan perikanan ke China pada September merosot 47,4 persen menjadi 13,9 miliar yen (Rp1,4 triliun), The Japan Times melaporkan.
Baca Juga: Cemaskan Limbah Fukushima, DPR Minta RI Kurangi Impor Seafood Jepang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.