TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Kebijakan Fiskal? Kenali Jenis dan Contoh Penerapannya

Kebijakan fiskal adalah upaya menjaga perekonomian negara.

ilustrasi kebijakan fiskal (Freepik.com/lenadig)

Intinya Sih...

  • Kebijakan fiskal adalah alat penting untuk mengelola perekonomian negara
  • Penyusun kebijakan fiskal di Indonesia adalah Kementerian Keuangan RI bersama presiden

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa Bahan Bakar Minyak (BBM) sering mengalami kenaikan atau penurunan harga? Nah, ternyata ini adalah salah satu contoh kebijakan fiskal. Sebenarnya, apa itu kebijakan fiskal?

Sederhananya, kebijakan fiskal adalah alat atau instrumen penting dalam mengelola perekonomian negara. Melalui kebijakan ini, pemerintah bisa memengaruhi tingkat produksi, konsumsi, dan investasi yang akan menjaga stabilitas ekonomi.

Artikel ini akan membahas konsep, tujuan, dan instrumen kebijakan fiskal secara mendalam. Penasaran? Simak terus informasinya hingga akhir, ya!

1. Apa itu kebijakan fiskal?

Ilustrasi pajak penghasilan (sumber: pixabay.com)

Kebijakan fiskal adalah konsep yang diperkenalkan oleh John Maynard Keynes, dan menjadi umum digunakan setelah peristiwa Depresiasi Besar (Great Depression) pada 1929 pasca-Perang Dunia I. Menurut Keynes, pemerintah berhak mengatur ekonomi makro negara melalui pengelolaan pajak dan kebijakan keuangan.

Pengertian umumnya, kebijakan fiskal adalah langkah pemerintah untuk menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran negara agar perekonomian tumbuh. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kebijakan ini mencakup perpajakan, penerimaan, utang, dan belanja pemerintah dengan tujuan tertentu.

Di Indonesia sendiri, kebijakan fiskal sudah diterapkan sejak zaman penjajahan Belanda melalui Indische Comptabiliteitswet pada 1944, yang diadaptasi sejak 1997-2003. Setelah 2003 hingga saat ini, kebijakan fiskal dibuat berdasarkan analisa ekonomi dan UUD 1945, dengan Kementerian Keuangan RI bersama presiden sebagai penanggung jawab atas kebijakan fiskal di Indonesia.

Baca Juga: Pimpin RI, Prabowo-Gibran Bakal Dihadapkan Kondisi Fiskal Negatif

2. Tujuan kebijakan fiskal

ilustrasi investasi (Freepik.com/rawpixel.com)

Beralih dari pengertiannya, kebijakan fiskal tidak serta merta dibuat hanya untuk menjaga stabilitas ekonomi negara, konsep ini juga memiliki tujuannya tersendiri. Berikut beberapa tujuan kebijakan fiskal, di antaranya:

  • Menjaga dan Mengembangkan Ekonomi Negara: Kebijakan fiskal bertujuan menjaga stabilitas dan mengembangkan ekonomi dengan memengaruhi semua sektor, termasuk korporat, perbankan, dan usaha mikro.
  • Meningkatkan Kualitas SDM: Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan kualitas SDM, terutama dalam teknologi dan ekonomi agar mereka bisa bersaing di pasar kerja nasional dan internasional, serta meningkatkan kesejahteraan.
  • Menjaga Stabilitas Harga Barang: Kebijakan fiskal bertujuan menjaga harga barang tetap terjangkau dan stabil, menghindari fluktuasi akibat permintaan tinggi, penimbunan, atau monopoli.
  • Mendorong Investasi: Kebijakan fiskal bertujuan menciptakan iklim investasi yang lebih baik untuk menarik investor dan meningkatkan pendapatan negara dari pajak.

Baca Juga: Apa itu Kebijakan Moneter? Ini Jenis-Jenis, Tujuan dan Instrumennya

3. Jenis-jenis kebijakan fiskal

Ilustrasi kebijakan fungsional untuk membiayai start-up (freepik.com/peoplecreations)

Kebijakan fiskal menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang terbagi ke dalam beberapa jenis, seperti:

1. Dari Segi Teoretis

  • Kebijakan Fiskal Fungsional: Kebijakan untuk meningkatkan ekonomi makro, dengan hasil jangka panjang, seperti beasiswa dan pendanaan start-up.
  • Kebijakan Fiskal Terencana: Kebijakan untuk menangani masalah spesifik seperti pandemi, misalnya alokasi anggaran kesehatan dan relaksasi pajak.
  • Kebijakan Fiskal Insidental: Kebijakan yang diterapkan untuk menjaga stabilitas ekonomi, seperti penetapan harga eceran tertinggi.

2. Dari Segi Penerapan

  • Kebijakan Fiskal Ekspansif: Kebijakan saat ekonomi melemah, dengan meningkatkan belanja pemerintah dan menurunkan pajak untuk mendorong daya beli.
  • Kebijakan Fiskal Kontraktif: Kebijakan untuk mengurangi belanja pemerintah dan menaikkan pajak guna mencegah inflasi.

3. Dari Segi Neraca Pembayaran

  • Kebijakan Fiskal Seimbang: Kebijakan untuk menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran negara agar tidak terlalu banyak berhutang.
  • Kebijakan Fiskal Surplus: Kebijakan saat pemasukan lebih besar dari pengeluaran, untuk mencegah inflasi.
  • Kebijakan Fiskal Defisit: Kebijakan untuk menutupi kekurangan pemasukan dengan berhutang.
  • Kebijakan Fiskal Dinamis: Kebijakan yang diterapkan secara fleksibel sesuai kebutuhan negara.

Baca Juga: Apa Itu Neraca Pembayaran? Ini Definisi, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

4. Instrumen atau alat kebijakan fiskal

Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, pengertian kebijakan fiskal adalah alat yang digunakan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi negara. Agar berhasil menerapkan langkah atau upaya tersebut, diperlukan beberapa instrumen pendukung di belakangnya, meliputi:

  1. Pajak: Pemerintah dapat mengubah pajak, baik domestik maupun internasional, dengan menambah, mengurangi, menunda, atau menghapusnya untuk mencapai tujuan fiskal.
  2. Pengeluaran Belanja: Pemerintah dapat menambah atau mengurangi pengeluaran negara sesuai kebutuhan. Jika neraca pembayaran defisit, pengeluaran bisa dikurangi, seperti dengan menunda pembayaran THR untuk PNS.
  3. Obligasi Publik: Pemerintah menerbitkan obligasi atau surat utang kepada masyarakat, yang menawarkan keuntungan saat pengembalian pinjaman.
  4. Alokasi Anggaran: Pemerintah dapat memindahkan alokasi anggaran dari satu sektor ke sektor lain untuk mendukung kebijakan fiskal, seperti memprioritaskan anggaran kesehatan selama pandemik.

5. Contoh penerapan kebijakan fiskal di Indonesia

PT Pertamina Patra Niaga menyesuaikan harga terkini BBM Non Subsidi. (Dok. PPN Sumbagsel).

Setelah mengenal tujuan, jenis-jenis, hingga instrumennya, mungkin beberapa di antara kamu masih ada yang penasaran dan bertanya-tanya, seperti apa contoh penerapan kebijakan fiskal di Indonesia? Nah, agar tidak penasaran lagi, berikut beberapa contohnya di Indonesia, yaitu:

  1. Tax Amnesty: Salah satu kebijakan fiskal di Indonesia adalah tax amnesty, di mana masyarakat mendapat keringanan atau penghapusan pajak jika melaporkan semua kekayaannya dalam waktu tertentu.
  2. Subsidi BBM dan Gas: Kebijakan fiskal lainnya adalah subsidi BBM dan gas. Tujuan diterapkannya kebijakan ini yaitu untuk mempermudah mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat.
  3. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET): Kebijakan fiskal ini menetapkan harga jual maksimum untuk barang-barang tertentu, seperti obat-obatan dan sembako, yang dikenal dengan sebutan HET.

Baca Juga: Menteri ESDM Diganti, BBM Subsidi Jadi Dibatasi?

Bagaimana, sekarang kamu sudah lebih memahami ya, apa itu kebijakan fiskal? Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal adalah upaya pemerintah untuk mengatur perekonomian melalui pengeluaran dan pendapatan negara, terutama lewat pajak dan belanja pemerintah.

Jika kamu merasa terbantu dengan pembahasan topik mengenai kebijakan fiskal kali ini, jangan lupa untuk share dan nantikan terus informasi menarik lainnya hanya di IDN Times, ya!

Penulis: Muti’ah Nur Rahmah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya