TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peta Hilirisasi Investasi Rampung, Bahlil Lapor ke Jokowi

Nilainya mencapai 545,3 miliar Dolar AS

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, melaporkan kepada Presiden Jokowi bahwa peta hilirisasi investasi telah selesai dibuat. 

Bahlil mengatakan peta hilirisasi tersebut disusun dengan total investasi hingga 545,3 miliar dolar AS sampai tahun 2040.

"Alhamdulillah pekerjaan sudah selesai dan kami sudah laporkan dibagi menjadi 8 bagian dari 21 komoditas peta hilirisasi. Jadi selama ini kita bicara hilirisasi, peta jalan roadmap besarnya itu belum ada, dan alhamdulillah tadi kami sudah laporkan dengan total investasi sampai dengan 2040 sebesar USD545,3 miliar," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Gencarkan Hilirisasi, Menteri Investasi Ajak Investor Datang ke RI

Baca Juga: RI Genjot Hilirisasi, Peluang Investasinya Capai Rp8.179 Triliun

1. Protipe hilirisasi nikel akan jadi percontohan

Menteri Investasi/Kepala Bahlil Lahadalia rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/9/2021) ( ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj)

Bahlil mengatakan, prototipe hilirisasi nikel juga akan menajdi percontohan pada sektor lainnya. Bahlil menerangkan, Indonesia akan fokus pada peningkatan nilai tambah dalam melakukan hilirisasi.

"Tahapan-tahapannya juga sudah tadi kita bahas teknis dan nikel sudah kita lakukan dengan baik, jadi prototype nikel yang kita lakukan hilirisasi ini yang akan kita pakai juga untuk di sektor-sektor yang lain, seperti timah, bauksit, kemudian oil and gas, kemudian tembaga. Tidak hanya di sektor itu, tapi juga di sektor perkebunan, pangan, perikanan," ucap dia.

2. Jokowi perintahkan skala prioritas

Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter, Kab. Muara Enim pada Senin (24/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Bahlil mengaku, Jokowi memerintahkannya untuk membuat skala prioritas dalam proeses hilirisasi dan target apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Tadi Bapak Presiden memerintahkan kepada saya sebagai menteri investasi untuk melakukan skala prioritas untuk apa-apa saja yang harus kita lakukan sekarang. Katakanlah sekarang kita menyetop nikel, kemudian bauksit, ke depan apalagi? Seperti timah, atau tembaga, sebentar lagi. Jadi ini yang akan kita lakukan," ujar Bahlil.

Baca Juga: Bahlil Ditawari Menkeu Hong Kong Pembiayaan Investasi Hijau

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya