TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Sebut Daya Saing Ekonomi RI Meningkat Dampak UU Cipta Kerja

Daya saing ekonomi Indonesia kalahkan Inggris

Presiden Jokowi pimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Istana Negara, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya Sih...

  • Presiden Jokowi menyampaikan kekhawatiran terhadap perekonomian dunia yang sulit dan tidak menentu, serta eskalasi geopolitik di Timur Tengah.
  • Daya saing ekonomi Indonesia naik signifikan dari peringkat 44 menjadi 27, mengalahkan Inggris yang berada di peringkat 28.
  • Kenaikan daya saing Indonesia disebabkan oleh UU Cipta Kerja, meningkatnya kompetitivitas dunia usaha, ketenagakerjaan, produktivitas, pertumbuhan ekonomi, efisiensi bisnis, dan dukungan masyarakat.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, dunia sedang tidak baik-baik saja. Menurutnya, keadaan tersebut bisa berdampak buruk pada perekonomian sejumlah negara.

Jokowi menyampaikan hal itu dalam sambutannya di Sidang Kabinet Paripurna yang  membahas terkait perekonomian, di Istana Negara, Jakarta.

"Di tengah ekonomi dunia yang semakin sulit dan tidak menentu, eskalasi geopolitik juga meningkat utamanya di Timur Tengah, kemudian kalau kita lihat inflasi dunia meninggi, depresiasi nilai tukar terus menekan ekonomi semua negara," ujar Jokowi, Senin (24/6/2024).

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Duduk Bersebelahan di Sidang Kabinet Paripurna

1. Jokowi bersyukur daya saing Indonesia naik

Presiden Jokowi pimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Istana Negara, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Meski demikian, Jokowi bersyukur daya saing Indonesia pada tahun 2024 naik signifikan.

"Ini penting karena rangking daya saing di dunia dari yang sebelumnya 44 melompat ke-34, sekarang melompat lagi ke angka 27," ucap dia.

Baca Juga: Daya Saing RI Melesat ke Peringkat 27, Airlangga Beberkan Pendorongnya

2. Daya saing Indonesia kalahkan Inggris

Presiden Jokowi pimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Istana Negara, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, daya saing Indonesia di kancah global bisa mengalahkan Inggris yang posisinya berada di angka 28.

"Ini dari yang dikeluarkan IMD atau World Competitiveness Ranking dan yang saya senang ini mengalahkan Inggris, yang berada di rangking 28, Malaysia berada di rangking 34, Jepang di ranking 38, Filipina di ranking 52, dan Turki di 53. Kita berada di rangking 27," ujar dia.

Menurut Jokowi, di masa dunia sedang sulit, tidak memperbaiki kondisi ekonomi. Hal itu juga dirasakan oleh negara maju.

Mereka kesulitan untuk bisa bergerak memperbaiki kualitas ekonominya menjadi lebih baik.

"Karena dalam kondisi seperti awal tadi saya sampaikan, tidak mudah memperbaiki rangking dalam kondisi dunia yang tidak menentu seperti sekarang ini. Bahkan kaya Jepang turun 3 peringkat, Malaysia turun 7 peringkat," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya