TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Sebut Belum Ada Investor Asing di IKN

Jokowi harap investor dalam negeri segera bergerak

Presiden Jokowi hadir dalam acara APEC CEO Summit, pada Kamis (16/11/2023) di San Fransisco, Amerika Serikat (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, belum ada investor asing di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal itu Jokowi sampaikan usai hadir di APEC CEO Summit, San Fransisco, Amerika Serikat, pada Kamis (16/11/2023).

"Sampai saat ini belum ada (investor asing di IKN)," ujar Jokowi dalam keterangannya yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Di APEC CEO Summit, Jokowi Beberkan Sektor Prioritas Investasi RI

Baca Juga: Jokowi soal Pendanaan Transisi Energi: Butuhnya Modal, Bukan Utang!

1. Jokowi yakin ivestor dalam negeri akan hadir

Presiden Jokowi hadir dalam acara APEC CEO Summit, pada Kamis (16/11/2023) di San Fransisco, Amerika Serikat (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku yakin investor dalam negeri terlibat aktif dalam menanamkan modalnya di IKN. Harapannya, situasi itu menjadi katalis agar investor asing untuk masuk.

"Saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti pasti akan masuk," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, investasi tahap awal di IKN akan difokuskan pada sektor pendidikan, kesehatan dan teknologi.

2. Jokowi beberkan investasi prioritas di Indonesia

Presiden Jokowi hadir dalam acara APEC CEO Summit, pada Kamis (16/11/2023) di San Fransisco, Amerika Serikat (dok. Sekretariat Presiden)

Saat berpidato di APEC CEO Summit, Jokowi membeberkan investasi prioritas di Indonesia. Rencana awal Indonesia, dijelaskan Jokowi, adalah hilirisasi industri.

Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kandungan mineral terbesar di dunia. Hal itu tentunya mendukung Indonesia dalam proyek pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vechicle (EV).

Dimulai aktif produksi mulai 2024, menurut Jokowi, Indonesia menargetkan bisa memproduksi 600 ribu mobil listrik pada 2030 mendatang.

"Ada beberapa sektor prioritas kami. Pertama, hilirisasi industri sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dan beragam mineral kritis lainnya. Beragam insentif dan fasilitas telah disiapkan dan saya berharap pebisnis APEC dapat mengambil bagian besar," ujar Jokowi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya