TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen di Kuartal II, Jokowi: Tertinggi di G20

Jokowi perkirakan pertumbuhan ekonomi kuartai III 6 persen

Presiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo bersyukur ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh sebesar 5,44 persen. Jokowi menerangkan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II Indonesia tertinggi di antara negara yang tergabung dalam Presidensi G20.

"Jadi kalau saya disuruh memperkirakan kuartal II bisa tumbuh 5,44 persen (year on year/yoy), coba dicari negara G20 yang tumbuh di atas lima persen. Kita ini tertinggi loh di G20," ujar Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2023, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal-III Bakal Lebih Baik dari Kuartal-II

Baca Juga: Sindir Kepala Daerah Gemar ke Luar Negeri, Jokowi: Pamer di Instagram

1. Jokowi perkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 6 persen di kuartal III 2022

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran 2022 (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi memperkirakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 6 persen. Menurutnya, angka tersebut perhitungannya sendiri.

"Kuartal III tanya Bu Menkeu mungkin beda dengan saya, saya punya kalkulator sendiri, Pak Menko (Perekonomian) punya kalkulator sendiri. Perkiraan saya ekonomi kuartal III akan tumbuh 5,4 persen sampai 6 persen," ucap dia.

Jokowi kemudian meminta kepada para menterinya turun ke lapangan, untuk merealisasikan agar ekonomi Indonesia di kuartal III bisa tumbuh hingga 6 persen.

2. Realisasi pendapatan negara 2022 Rp1.764 triliun

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jokowi menyebut realisasi pendapatan negara per 31 Agustus 2022 mencapai Rp1.764 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 49 persen year on year (yoy).

"Kemudian yang para pembayar pajak saya mengucapkan terima kasih karena penerimaan pajak sampai sekarang mencapai Rp1.171 triliun, tumbuh 58 persen, tumbuh 58 persen, artinya pembayar pajak masih ada dan justru tumbuh 58 persen, penerimaan bea dan cukai Rp206 triliun, tumbuh 30,5 persen, tumbuhnya sangat melompat," ucap dia.

"Kemudian realisasi PNBP, penerimaan negara bukan pajak itu Rp386 triliun tumbuh 38,9 persen. Ini angka-angka yang saya terima baru tadi pagi," sambungnya.

Baca Juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Kendalikan Harga Bahan Pokok

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya