TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertamina-Bappenas Kolaborasi Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Dorong pencapaian Net Zero Emission

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas Nizhar Marizi, Direktur SPPU Pertamina A. Salyadi Saputra dan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN Bappenas Vivi Yulaswati seusai penandatanganan kerja sama “Kolaborasi Perencanaan Transisi Energi Nasional dan Kewilayahan untuk Memastikan Ketahanan Energi" di Jakarta, Selasa (17/9). (dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Kolaborasi Perencanaan Transisi Energi Nasional dan Kewilayahan untuk Memastikan Ketahanan Energi.

PKS ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman yang ditandatangani sebelumnya pada Juni 2024, sebagai upaya menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan pemenuhan kebutuhan energi. 

Penandatanganan dilakukan di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (17/9), oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra, bersama Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, yang disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Bappenas, Nizhar Marizi.

1. Kemitraan strategis menjadi sangat penting

Direktur SPPU Pertamina A. Salyadi Saputra pada acara sinergi Pertamina dan Kementerian PPN/Bappenas dalam komitmen perencanaan transisi energi nasional dan kewilayahan untuk memastikan ketahanan energi. (dok. Pertamina)

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, menekankan penerapan ekonomi hijau dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencapai Net Zero Emission (NZE). Berdasarkan proyeksi Bappenas, kebijakan ekonomi hijau dengan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim mampu membawa Indonesia mencapai NZE tahun 2060 atau lebih cepat.

Karena itu, Vivi mengungkapkan bahwa kemitraan strategis menjadi sangat penting, baik dalam perencanaan hingga implementasi kebijakan pembangunan sektor energi. Penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat menjadi katalis pencapaian ketahanan energi Indonesia. 

“Terima kasih atas kerja sama yang luar biasa dari Pertamina untuk kita sama-sama mewujudkan agenda prioritas pembangunan nasional, khususnya dalam menjaga ketahanan energi nasional,” tandas Vivi.

Baca Juga: Pertamina Komitmen Kembangkan Bisnis Sustainable Aviation Fuel

2. Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Direktur Sumber Daya Energi Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas Nizhar Marizi, Direktur SPPU Pertamina A. Salyadi Saputra dan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN Bappenas Vivi Yulaswati seusai penandatanganan kerja sama “Kolaborasi Perencanaan Transisi Energi Nasional dan Kewilayahan untuk Memastikan Ketahanan Energi" di Jakarta, Selasa (17/9). (dok. Pertamina)

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra, mengungkapkan bahwa sinergi Pertamina dengan Kementerian PPN/Bappenas dapat mendorong perkembangan industri energi, yang merupakan katalis pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Hal ini juga yang mendorong Pertamina, sebagai BUMN yang berperan untuk memenuhi ketahanan energi nasional. Pertamina harus bisa memastikan bahwa energi kita cukup tersedia, dari sisi availability. Selain itu masyarakat mempunyai akses (accessibility) dan keterjangkauan (affordability) yang cukup untuk mendapatkan energi tersebut, serta implementasi dari sisi keberlanjutan (sustainability),” terang Salyadi.

SVP Strategy & Investment Pertamina, Henricus Herwin, menambahkan bahwa transisi energi yang saat ini diterapkan Pertamina dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menguatkan peningkatan kemampuan Indonesia dalam menghadapi energi trilemma.

Untuk itu, Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda (dual growth strategy), yakni mempertahankan dan meningkatkan bisnis eksisting untuk menjamin ketahanan energi nasional dan pada saat yang sama mengembangkan bisnis rendah karbon. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya