TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembaruan: Jenis, Karakteristik, Tujuan dan Konsep

Agar produk semakin bermanfaat, maka dilakukan pembaruan

pixabay/MichalJarmoluk

Pembaruan merupakan sebuah hal yang mutlak dan perlu dilakukan, karena dapat memberikan banyak manfaat dan dampak positif yang akan dirasakan oleh penggunanya. Produk yang mengalami pembaruan atau inovasi akan mendapatkan apresiasi dari para pelanggan, sehingga mampu menarik lebih banyak konsumen.

Pembaruan dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu, dan agar mendatangkan keuntungan yang berlipat. Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pembaruan.

1. Jenis pembaruan berdasarkan ragam produk

ilustrasi ciri-ciri HP disadap (unsplash.com/Jonas Leupe)

Berdasarkan ragam produknya, pembaruan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pembaruan program

Pembaruan ini dilakukan menyangkut program dan berkaitan dengan pembaruan yang bersifat abstrak. Di antaranya yaitu pembaruan kebijakan, keputusan, baru hingga rumusan hasil kajian penelitian.

2.Pembaruan teknologi dan produk

Pembaruan ini dilakukan pada sesuatu yang berwujud, konkret, berbentuk suatu barang. Pokoknya pembaruan produk muncul berkaitan dengan adanya pembaharuan dalam hal teknologi.

Baca Juga: 10 Potret Inovasi Keren yang Ada di Supermarket, Menginspirasi!

2. Karakteristik pembaruan

ilustrasi update di Windows (windowscentral.com)

Berikut beberapa ciri atau karakteristik pembaruan, yaitu:

1. Keuntungan relatif atau relative advantage

Keuntungan relatif merupakan taraf sejauh mana pembaruan dianggap lebih baik daripada sebelumnya. Keuntungan ini dapat dilihat dari aspek ekonomis, prestise sosial, kecocokan dan kepuasan pengguna pada pembaruan yang telah dilakukan.

2. Kecocokan atau compatibility

Kecocokan merupakan tara kesesuaian sebuah pembaruan dengan nilai, pengalaman yang sebelumnya terjadi serta kebutuhan pengguna terhadap pembaruan yang akan terjadi.

3. Kompleksitas atau complexity

Kompleksitas merupakan taraf kesulitan pada sebuah pembaruan untuk dipahami dan digunakan oleh pengguna. Sebuah ide atau cara pembaruan yang kompleks dan sulit biasanya cenderung lebih lambat untuk diadopsi oleh pengguna daripada yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

4. Kemudahan untuk mencoba atau trialability

Kemudahan untuk mencoba merupakan taraf sejauh mana sebuah pembaruan dapat diuji coba dengan basis yang terbatas.

5. Kemudahan untuk diamati atau observability

Kemudahan untuk diamati merupakan taraf sejauh mana sebuah pembaruan dapat dilihat oleh pengguna. Pengguna akan semakin mudah mengadopsi produk yang diperbarui maka semakin mudah pengguna melihat hasil dari sebuah pembaruan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tujuan pembaruan

ilustrasi rekan kerja (unsplash.com/brooke cagle)

Pembaruan biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas menjadi lebih baik termasuk yang berkaitan dengan barang. Barang yang diciptakan semakin lama seiring dengan perkembangan waktu, maka akan semakin usang karena tidak bisa memahami kebutuhan di masa mendatang.

Selain itu, dilakukannya pembaruan juga dalam rangka untuk:

1. Memenuhi kebutuhan

Kebutuhan manusia semakin lama tentu akan semakin banyak. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, diperlukannya pembaharuan demi memperbaiki sesuatu yang belum bisa maksimal di masa lampau. Tuntutan tersebut memaksa adanya pembaruan terhadap hal yang dibutuhkan oleh pengguna. 

2. Menciptakan pasar baru

Pembaruan juga bertujuan untuk melakukan dan menciptakan adanya pasar baru yang memungkinkan untuk memberikan fitur dan perkembangan terbaru yang menarik bagi masyarakat. Namun, terkadang pembaruan tidak selamanya dapat memberikan perkembangan, juga dapat mengurangi fitur dari produk sebelumnya.

3. Mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan serta wawasan

Pembaruan dilakukan juga untuk mengimplementasikan hasil belajar dan pengalaman sebelumnya yang dimiliki oleh pemilik usaha. Untuk melakukan hal tersebut, maka diciptakannya sebuah produk hasil pembaruan yang memungkinkan akan memberikan fitur tambahan yang mampu membantu kebutuhan.

4. Menggantikan produk atau layanan lama

Biasanya produk lama akan ditarik dari pasar agar dapat memberikan pembaruan dengan cara mengganti barang tersebut dengan barang yang lebih baik. Barang yang dihentikan produksinya, karena sudah tidak sesuai dengan kondisi perkembangan zaman dan teknologi masa kini. Selain itu, ada kemungkinan juga produk tersebut sudah usang dan juga tidak bisa dikembangkan lagi.

5. Meningkatkan efisiensi produksi

Pembaruan juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dengan memberikan produk yang lebih baik, dalam melakukan tugas dengan tepat sasaran tanpa perlu membuang waktu yang lebih banyak. Sehingga para pengguna dapat merasakan kemudahan dari pembaruan yang ditawarkan tersebut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya