TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Jenis Anggaran yang Wajib Disiapkan untuk Merintis Bisnis Jasa

Yuk, pahami jenis-jenis anggaran di bawah ini

Ilustrasi membuat anggaran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jakarta, IDN Times – Supaya dapat berjalan dengan lancar, sebuah bisnis perlu memiliki rancangan anggaran perusahaan sebelum mulai beroperasi. Hal itu bertujuan untuk menghindari terjadinya risiko kekurangan biaya untuk berbagai kebutuhan, misalnya produksi.

Secara sederhana, anggaran merupakan rencana perkiraan dana atau biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnis selama periode yang telah ditentukan. Dalam dunia bisnis sendiri, terdapat beberapa jenis anggaran yang harus dibuat.

Berikut jenis-jenis anggaran yang umumnya ada pada perusahaan jasa. Yuk, simak!

1. Anggaran pengeluaran modal

Ilustrasi anggaran (ladypinem.com)

Anggaran yang pertama, yaitu anggaran pengeluaran modal. Anggaran ini dirancang untuk mengetahui berapa banyak modal yang dibutuhkan perusahaan selama periode anggaran.

Anggaran ini dibuat berdasarkan anggaran penjualan. Anggaran pengeluaran modal biasanya dijadikan dasar untuk membuat anggaran kas, anggaran overhead pabrik dan anggaran biaya non produksi.

2. Anggaran kas perusahaan

Ilustrasi membuat anggaran (pexels.com/Karolina Grabowska)

Cash budget atau anggaran kas merupakan perkiraan uang masuk dan keluar selama satu periode. Anggaran kas berdasarkan informasi dari anggaran operasi dan anggaran pengeluaran modal serta perkirakan hutang dan piutang.

Dengan adanya anggaran kas, kamu dapat melakukan evaluasi terhadap kondisi kas likuid perusahaan, ketepatan penggunaan anggaran perusahaan, dan perhitungan profit.

3. Anggaran tenaga kerja langsung

Pexels.com/Mikhail Nilov

Anggaran ini berisi data kisaran biaya tenaga kerja dalam satu periode. Perhitungan dalam anggaran ini dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan upah per jam dan upah unit per produk.

Anggaran tenaga kerja langsung juga menjadi landasan untuk menyusun anggaran kas dan anggaran laba rugi.

4. Anggaran beban langsung pelatihan

ilustrasi menghitung anggaran (pexels.com/Mikhail Nilov)

Anggaran beban langsung pelatihan adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan pelatihan dan dapat dianalisis dengan mudah. Beban langsung pelatihan memiliki pengaruh besar terhadap keuntungan yang akan didapat perusahaan. 

Baca Juga: 5 Jenis Usaha Kelompok, Wajib Tahu sebelum Mulai Bisnis!

5. Anggaran beban tidak langsung pelatihan

ilustrasi menghitung anggaran (Pixabay.com/StevePb)

Sementara, anggaran beban tidak langsung pelatihan adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan demi kelangsungan pelatihan. Namun, umumnya anggaran ini sulit dianalisis atau hingga kegiatan pelatihan terlaksana.

6. Anggaran penjualan perusahaan jasa

Ilustrasi anggaran (Dok.IDN Times/Istimewa)

Anggaran penjualan atau sales budget berisikan informasi detail mengenai rencana penjualan perusahaan untuk kedepannya. Adapun, informasi yang terangkum dalam anggaran ini, meliputi nama produk, jenis produk, jumlah, harga, waktu, dan lokasi penjualan.

Perhitungan anggaran ini berfokus pada jumlah produk atau jasa yang terjual dan harga penjualan.

7. Anggaran biaya overhead pabrik

ilustrasi menghitung anggaran (pixabay.com/StevePb)

Anggaran overhead pabrik memperkirakan biaya overhead pabrik selama satu periode. Adapun, yang termasuk ke dalam anggaran ini, yaitu biaya bahan tambahan, biaya pemakaian bahan baku tambahan, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pajak, biaya asuransi, biaya untuk fasilitas tambahan, biaya pengawasan, dan biaya overhead produksi. 

Baca Juga: Simak, Ini 9 Jenis Potongan Gaji Karyawan di Perusahaan

8. Anggaran neraca perusahaan jasa

ilustrasi menganalisis (pexels.com/Yan Krukov)

Anggaran neraca mencatat gambaran rencana posisi keuangan perusahaan, seperti aktiva, utang, dan modal perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Anggaran ini disusun berdasarkan anggaran kas, anggaran laba-rugi, utang, piutang, anggaran persediaan, dan penambahan modal.

Anggaran ini bermanfaat untuk menjaga keseimbangan keuangan antara aktiva dan pasiva dan keseimbangan modal serta modal pinjaman.

9. Anggaran perubahan posisi keuangan

Ilustrasi orang sedang menganalisis data (unsplash.com/Myriam Jessier)

Anggaran yang satu ini menjelaskan mengenai perubahan modal, aktiva, dan nilai utang dalam satu periode yang telah ditetapkan. Anggaran ini disusun berdasarkan anggaran neraca dan menekankan soal perubahannya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya