TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serangan Siber di Perbankan Kian Canggih, Ini Tren Keamanan Masa Depan

Ancaman serangan siber semakin kompleks

Kepala OJK Regional Satu Jabodebek dan Banten Roberto Akyuwen (Dok Istimewa)

Intinya Sih...

  • Ancaman serangan siber semakin kompleks dan sulit dideteksi di industri perbankan.
  • Perkembangan serangan siber terjadi pada rantai suplai, meningkatkan eksposur dan risiko serangan.

Jakarta, IDN Times – Ancaman serangan siber, terutama di industri perbankan semakin kompleks dan sulit dideteksi. Makin beragamnya jenis serangan siber pun berpotensi menyebabkan kerugian besar.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Satu Jabodebek dan Banten Roberto Akyuwen mengatakan, serangan siber di industri perbankan akan terjadi terus menerus dan semakin canggih.

Baca Juga: Dihantui Peretasan PDN, Bank BUMN Diminta Perkuat Keamanan Siber

1. Salah satu serangan siber perbankan pada rantai suplai

ilustrasi keamanan siber (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Roberto mengungkapkan,salah satu sasaran dari serangan siber perbankan saat ini, yakni pada rantai suplai (supply chain attacks). Hal ini dikatakannya dalam Talkshow dan Launching buku, dengan tema Keamanan Siber Bank di Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

"Kalau dulu dia (serangan siber) lebih mendekati end user, atau core system bank. Sekarang, karena kita terpapar dengan banyak sistem. Ketika core banking system meningkat, biasanya kita tingkatkan kapasitasnya. Ini yang membuat kita lebih terekspose, mendatangkan risiko serangan siber," tutur dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (11/7/2024).

Baca Juga: Jokowi Panggil Budi Arie hingga Bos BSSN Imbas PDN Kena Serangan Siber

2. Tujuan pelaku kejahatan siber beragam

pixabay.com/geralt

Roberto menjelaskan, tujuan dari para pelaku kejahatan siber saat ini beragam. Menurutnya ada yang sekadar iseng, namun ada yang masuk dalam kategori kejahatan serius demi mendapatkan keuntungan finansial.

Keuntungan tersebut pun digunakan untuk berbagai keperluan, seperti profit pribadi hingga biaya politik.

"Variasinya makin banyak. Ransomware pun dulu memang hanya duit, bayar selesai. Tapi sekarang mereka mau nunjukin bahwa mereka bisa mengganggu sistem suatu bank. Itu banyak kejadian begitu. Yang lebih parah lagi, sewaktu-waktu mereka bisa mampir ganggu lagi,” tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya