Bisnis Pembiayaan Emas BSI Naik 30 Persen, Tembus Rp8,05 Triliun
Emas masih diminati masyarakat
Intinya Sih...
- Pertumbuhan bisnis pembiayaan logam mulia BSI tumbuh signifikan hingga April 2024, mencapai Rp8,05 triliun atau naik 30,50 persen dibanding tahun sebelumnya.
- Harga emas cenderung naik terutama saat kondisi makro yang cukup volatile, sehingga minat masyarakat untuk melakukan gadai dan cicil emas meningkat.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat bisnis pembiayaan logam mulia tumbuh signifkan hingga April 2024. Total penyaluran pembiayaan produk gadai emas dan cicil emas mencapai Rp8,05 triliun, naik 30,50 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, pertumbuhan impresif tersebut menunjukkan kepercayaan dan minat masyarakat yang tinggi terhadap emas sebagai instrumen investasi. Menurut Anton, emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat karena sifatnya safe-haven, dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi.
"Emas menjadi aset aman yang dicari, terutama saat eskalasi geopolitik meningkat," kata Anton, dikutip dalam keterangannya, Sabtu (8/6/2024).
Apalagi harga emas cenderung naik terutama saat kondisi makro yang cukup volatile, ditandai dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dalam satu tahun terakhir, harga emas naik sekitar 26,2 persen.
"Dikarenakan kenaikan harga emas maka minat masyarakat untuk melakukan gadai dan bahkan cicil emas meningkat," ujarnya.
Baca Juga: Muhammadiyah Alihkan Dana ke Bank Syariah Lain, Ini Penjelasan BSI