TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisnis Properti Lesu, Permata Syariah Bidik KPR Menengah ke Bawah

Permintaan KPR menengah ke atas masih lesu

Salah satu maket produk hunian yang ada di pameran properti yang digelar di Plaza Ambarrukmo, Jumat (20/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Jakarta, IDN Times - Permata Bank Syariah membidik pembiayaan kredit kepemilikan rumah (KPR) kelas menengah ke bawah. Sebab, sektor properti masih lesu, terutama permintaan KPR kelas menengah ke atas.

"Benar (permintaan menurun). Sebelumnya kan permintaan di bawah Rp1 miliar, lalu bergerak di angka Rp700 juta-Rp600 juta," ungkap Mortgage Business PermataBank Maya Dewi Damajanti usai peluncuran Permata KPR iB Bijak di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/12).

Baca Juga: Gandeng Fintech, Bank Permata Salurkan Kredit ke Emak-Emak

1. Rumah Rp300 jutaan lebih terjangkau masyarakat

Peluncuran Permata KPR ib Bijak. (IDN Times/Indiana Malia)

Maya mengatakan, KPR dengan ticket size Rp300 jutaan lebih diminati masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya bekerja sama dengan para developer untuk membidik pasar menengah ke bawah tersebut.

"Karena sudah jarang sih pembelinya (KPR di atas Rp500 juta). Jadi sekarang perluasan kerja samanya ke developer-developer yang size-nya kecil, itu salah satu strategi kami," kata Maya.

2. Tenor pembayaran KPR hingga 25 tahun

Peluncuran Permata KPR ib Bijak. (IDN Times/Indiana Malia)

Maya melanjutkan, upaya lainnya adalah menerapkan tenor pembayaran hingga 25 tahun. Melalui KPR iB Bijak, nasabah bisa memperoleh margin KPR hingga 0 persen apabila menambah saldo tabungan. 80 persen dari saldo tabungan akan diperhitungkan sebagai pengurang pokok pinjaman.

"Misal, kalau beli KPR syariah reguler Rp500 juta ada ujrah (margin) 6,99 persen setahun. Dia punya tabungan, di KPR biasa hanya dapat margin tabungan dengan dipotong pajak. Kalau KPR iB Bijak, cicilannya bisa Rp3,3 juta karena saldo Rp250 juta di tabungan untuk menghemat ujrah. Imbal hasil tabungan 2,96 persen. Penghematannya 25,94 persen. Semakin tinggi tabungan, semakin kecil angsurannya," jelasnya.

Baca Juga: Bisnis Properti Stagnan, Permata Syariah Siapkan Kiat Buat 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya