TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pramugari Garuda Indonesia Bongkar Skandal Ari Askhara Selama Memimpin

Ari Askhara ternyata suka minta nomor telepon pramugari

Ari Askhara, mantan Dirut Garuda Indonesia (IDN Times/Kevin Handoko)

Jakarta, IDN Times - Kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang menimpa mantan Direktur Umum Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau yang akrab disapa Ari Askhara, kini berbuntut panjang. Sejumlah pihak yang ada di dalam PT Garuda Indonesia buka suara soal keburukan masa kepemimpinan Ari Askhara.

Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dengan tema Ketika Garuda 'Diserempet' Moge yang ditayangkan tvOne pada Selasa (10/12) malam, salah satu Pramugari Garuda Indonesia yang juga tergabung dalam Serikat Pekerja Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) Josephine Ecclesia mengungkap perlakuan diskriminasi dan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di perusahaan pelat merah itu selama dipimpin Ari Askhara. 

"Saya mendapatkan diskriminasi dengan dibloknya email perusahaan oleh direksi," ujarJosephine, saat menghadiri acara ILC. Ia juga mengaku akan dipindahkan ke Base Makassar yang membuat ia akan kesulitan untuk berorganisasi.

Baca Juga: 2 Hari Jadi Trending Topic, Apa Hubungan Gundik dengan Kasus Garuda?

1. Ari Askhara suka berkeliling ke lokasi training center meminta nomor telepon para pramugari

Ilustrasi bandara. IDN Times/Mela Hapsari

Josephine mengatakan, dia melihat ada kejanggalan saat Ari Askhara masih menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia. Dia heran sekelas dirut seperti Ari kerap turun mengurus urusan pelatihan para awak kabin. Selain itu Ari juga kerap meminta nomor telepon para pramugari.

Bahkan, menurut dia, Ari kerap berlaku diskriminasi terhadap awak kabin seperti bertanya pada sejumlah pramugari terkait sudah masuk kelas 777 (tripel seven) atau belum. Kelas 777 diikuti oleh para pramugari dan pramugara agar siap melayani di pesawat first class, yakni Boeing 777-300ER yang merupakan pesawat terbaik di kelasnya.

"Sekelas direksi yang sudah dicopot itu bisa keliling-keliling ke Garuda Indonesia Training Center untuk masuk ke kelas-kelas pramugari dan menanyakan, 'kamu sudah karyawan belum?' Kamu sudah sekolah triple seven belum, kamu sudah bisnis kelas belum, habis itu diminta nomor teleponnya," kata Yoshepine.

2. Kepemimpinan Ari Askhara membuat terciptanya oknum-oknum yang dapat mendongkrak karier dengan cara tak lazim

(Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Ari Askhara) IDN Times/Helmi Shemi

Menurut Josephine, dengan intensitas Ari Askhara mengunjungi Garuda Indonesia Training Center untuk menanyakan status tiap karyawan dan meminta nomor telepon pribadinya, dapat membuat terciptanya beberapa oknum yang dapat mendongkrak karier dengan cara yang tidak benar. 

"Ini tercipta oknum yang bisa tambah type rating triple seven, terbang ke Eropa terus, bisa membuat kelompok-kelompok, sampai membuka kelas khusus sekolah Triple Seven khusus kelas-kelasnya dia saja, itu jadinya yang tercipta," katanya. 

3. Beberapa awak kabin pernah ditawari jaminan uang terbang oleh direksi tetapi syaratnya harus mendesak ketua IKAGI untuk turun

(IKAGI) IDN Times / Auriga Agustina

Menurut pengakuan Josephine, IKAGI kerap mendapat cekalan dari Board of Director yang turut campur tangan dalam pembentukan proses Perjanjian Kerja Bersama (PKB). "Kita tidak pernah bisa meminta untuk tim runding PKB," ucapnya.  

Ia juga mengungkap keberpihakan security corporate kepada board of director. Hal ini dapat dilihat dari anggota yang mendapat skorsing jika kedapatan mendukung IKAGI, termasuk beberapa pengurus IKAGI yang sering mandapat skorsing oleh security corporate. 

Beberapa awak kabin juga pernah ditawari jaminan uang terbang oleh direksi tetapi dengan syarat, yaitu mendesak ketua IKAGI Zaenal Muttaqin untuk turun dan berhenti mengirim surat keluar. 

Baca Juga: Siapa Fuad Rizal? Plt Dirut Garuda Pengganti Ari Askhara

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya