Krisis Ekonomi Masih Menghantui Ghana, Utang ke IMF Terbesar Afrika
Pemerintah didesak beri bansos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Ghana didesak untuk menyalurkan bantuan sosial di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok. Pasalnya, Ghana tengah dilanda krisis ekonomi setelah pandemik COVID-19 dan ketidakpastian global.
"Rata-rata warga Ghana saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan makan tiga kali dalam sehari. Namun, pemerintah sama sekali tidak peduli dengan keadaan rakyatnya," tutur Romeo, salah seorang demonstran yang ikut aksi protes pada Minggu (24/9/2023).
"Kami hanyalah warga Ghana. Semua yang kita butuhkan adalah makanan, air, dan pakaian. Kami ingin dapat merawat ibu dan ayah kami," tutur pemimpin aktivis demokrasi pemuda Ghana, Debora Enyoman, dikutip Africa News.
Baca Juga: Warga Ghana Turun ke Jalan 2 Hari, Protes atas Kenaikan Biaya Hidup
Baca Juga: Atasi Krisis Utang, Ghana Ingin Beli Minyak dengan Emas
1. Desak pemerintah perhatikan kondisi ekonomi rakyat
Ratusan demonstran sudah menggelar aksi turun ke jalan sejak Kamis (21/9/2023) di ibu kota Accra. Mereka melanjutkan aksinya hingga hari keempat pada Minggu untuk menuntut pemerintah memperhatikan kondisi ekonomi rakyatnya.
Dalam aksinya, demonstran membawa bendera Ghana dan spanduk bertuliskan tuntutan akan kenaikan harga kebutuhan pokok. Mereka pun menuntut pemerintah karena kurangnya lapangan pekerjaan yang ada di negaranya.
Pada Juli 2022, warga Ghana juga menggelar demonstrasi di tengah kesulitan ekonomi yang mereka hadapi. Mereka menuntut pemerintah mengatasi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), pajak elektronik dan lainnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.