TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisa Memicu PHK, Apa Itu Deflasi?

Ketika harga merosot terus dalam waktu singkat

Ilustrasi penurunan nilai (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga yang mencatat dan mengumumkan tingkat inflasi atau deflasi. Istilah inflasi sudah cukup akrab kita dengar. Lantas, bagaimana dengan deflasi? 

Apa itu deflasi dan gejala apa saja yang bisa kamu rasakan kalau deflasi terjadi? Lalu, yang lebih penting lagi, apa sebenarnya dampak dari deflasi? Yuk, simak artikel ini. 

1. Pengertian deflasi

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Deflasi merupakan, sebuah keadaan di mana harga barang terus-menerus turun dalam waktu yang singkat. Penurunan barang ini umumnya diiringi dengan turunnya upah para pekerja. Salah satu indikator yang d digunakan untuk mengukur tingkat deflasi ialah Indeks Harga Konsumen (IHK).

Adapun secara teknis, suatu keadaan dikatakan memasuki deflasi jika tingkat inflasi turun hingga di bawah 0 persen. Gejala perekonomian yang terdampak dari peristiwa tersebut adalah turunnya kegiatan produksi, langkanya lapangan kerja, rendahnya daya beli masyarakat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deflasi diartikan sebagai penambahan nilai mata uang dengan beberapa upaya, seperti pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang nilainya sedang menurun. 

2. Berikut dampak dari deflasi

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengutip Lifepal, deflasi memiliki sejumlah dampak negatif. Deflasi menyebabkan pelaku bisnis berlomba-lomba menekan harga jual untuk menarik hati konsumen. Harga barang terus-menerus turun dalam waktu yang singkat.

Hal tersebut akan menurunkan untung bisnis dan jika terjadi terus-menerus, maka bukan tidak mungkin lalu lintas bisnis dan aktivitasnya mandek. Jika itu terjadi, kondisi ini akan diiringi turunnya upah para pekerja. Jika berlangsung lama, perusahaan akan mengurangi pengeluaran, salah satu caranya melakukan PHK atas sebagian pekerjanya yang dianggap kurang maksimal.

Selain itu, investasi dan harga saham turun. Ini disebabkan para investor akan menarik modalnya atas dasar kekhawatiran tidak dapat untung.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya