TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

SD dan SMP Indonesia Patut Jadi Contoh bagi Sekolahan di Dunia

Masyarakat Indonesia ikut andil dalam gerakan sekolah sehat

Group Chief Marketing Officer AIA, Stuart A. Spencer (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times – Group Chief Marketing Officer AIA, Stuart A. Spencer, menyatakan bahwa integrasi antara siswa, guru, masyarakat, dengan kementerian di Indonesia merupakan kolaborasi yang patut dicontoh oleh banyak negara. Dia terpukau dengan keterlibatan masyarakat dalam membangun generasi muda demi menyambut Indonesia Emas 2024.

Ungkapan itu merupakan kesan yang dia dapatkan setelah meninjau lebih dari 2.300 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di enam negara berbeda, yaitu Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Australia, dan Hong Kong. Sekolahan tersebut berpartisipasi dalam AIA Healthiest Schools 2024 atau kompetisi sekolah sehat yang diselenggarakan oleh perusahaan asuransi AIA.

Adapun 40 persen dari total peserta kompetisi, sekitar 1.300 sekolah, berasal dari Indonesia. Pada tingkat nasional, SDN 222 Pasirpogor Bandung menjadi juara 1 dengan program hidup sehat yang menuntut siswa untuk mengonsumsi makanan bergizi serta bersepada ke sekolah. Juara lainnya adalah SMPN 22 Semarang dengan urban farming-nya.

“Ini adalah tahun pertama Indonesia mengikuti kompetisi ini, dan keterlibatan Indonesia jauh melebihi apa yang kami harapkan. Antusiasme dan inovasi dari sekolah di Indonesia patut menjadi contoh bagi seluruh negara,” kata Spencer di Bali pada Kamis (4/7/2024).

“Satu hal baik yang saya soroti dari Indonesia adalah integrasi seluruh pihak. Semuanya bekerja sama, berkoordinasi dalam berbagai level. Semuanya memiliki komitmen yang patut untuk diikuti dalam mewujudkan kesejahteraan,” tambah dia.

1. Permasalahan kesehatan di Asia

Group Chief Marketing Officer AIA, Stuart A. Spencer (tengah) dengan peserta coaching clinic (Istimewa)

Lebih lanjut, Spencer berharap program ini bisa menjadi ajang bagi sekolah di 18 market AIA untuk berbagi praktik baik dan inovasi. Kendati tahun ini hanya beberapa negara atau market yang berpartisipasi, Spencer mengungkapkan bahwa ke depannya jumlah partisipan yang berkompetisi akan lebih banyak.

Situasi yang mendasari AIA Healthiest Schools adalah gaya hidup yang menjadi persoalan banyak negara saat ini. Spencer bahkan tidak ragu menyebut jumlah kematian yang disebabkan gaya hidup jauh lebih banyak dari pandemik yang pernah melanda dunia.

Sementara, satu-satunya solusi dari penyakit tidak menular ini adalah mengubah pola hidup. Bukan dengan obat, herbal, ataupun terapi. Oleh karenanya, Spencer berharap kegiatan yang digelar sejak 2022 ini bisa menjadi inkubator ide untuk gerakan hidup sehat yang aplikatif.

“Faktanya adalah 60-80 persen penyebab kematian di Asia disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Kanker, diabetes, stroke, hipertensi, gula yang disebabkan oleh kurang olahraga, konsumsi alkohol, merokok, polusi. Saya bisa mengatakan bahwa Asia saat ini jauh lebih kaya, tapi tidak lebih sehat,” kata dia.

“Kompetisi ini didesain untuk mendorong sekolah berinovasi. Apa yang kami temukan adalah program ini telah menstimulasi para siswa dan guru untuk membuat inovasi yang selama ini tidak pernah mereka lakukan. Dan ini tidak hanya untuk lingkungan sekolah, tapi juga masyarakat. Saya mengharapkan semuanya, peserta tahun ini dan calon peserta tahun depan, bisa ikut berbagi praktik baik,” sambung dia.

Baca Juga: Intip Cara SD di Bali Ini Perkenalkan Kesehatan Fisik-Mental ke Siswa!

2. Tanggung jawab untuk wujudkan masyarakat sehat

AIA Healthiest School 2024 (Dok. Istimewa)

Spenser pun mengatakan bahwa perusahaan yang berdiri sejak 1909 ini memiliki tanggung jawab moral dan finansial untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat. Dari aspek ekonomi, tidak ada satupun perusahaan asuransi yang ingin customer-nya sakit.

“Setiap perusahaan asuransi sebenarnya punya visi yang sama, tapi kami adalah yang terbesar di Asia. Jadi kami percaya bahwa kami punya tanggung jawab, kemampuan, dan kewajiban untuk membuat masyarakat lebih sehat dan berumur panjang. Kami ingin customer kami saat ini adalah customer kami di masa depan,” kata dia.

Para sekolah yang juara di tingkat nasional dari enam negara kemudian dipilih tiga terbaik. Pemenang pada tingkat SD adalah Na Sang Semi-Boarding Primary School for Ethnic Minorities No 1 dari Vietnam, di tingkat SMP adalah Victory Experimental Secondary Shool dari Vietnam, dan juara untuk tingkat regional adalah SK Putrajaya Presint 11 (1) dari Malaysia.

Dengan mempertimbangkan tantangan masa kini, Spencer menegaskan bahwa AIA berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai program jangka panjang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan nantinya sekolahan dari 18 market AIA untuk berkompetisi satu sama lain.

“Tantangan dan permasalahan di masa depan akan semakin berat. Jadi kami akan terus meningkatkan kepesertaannya, seperti Sri Lanka, Filipina, Kamboja, India, dan China mungkin akan ikut (tahun depan). Ini adalah proses step-by-step, dan ini komitmen jangka panjang kami,” tutur Spencer.

“Dan perlu ditegaskan, tidak ada satupun rupiah yang kami jual dalam kegiatan ini. Kami tidak menjual asuransi kepada siswa atau guru. Kami melibatkan mereka karena mereka adalah gambaran masa depan kita. Sehingga nanti mereka bisa tahu bagaimana cara hidup sehat dan bagaimana cara memilih untuk berusia panjang,” papar dia.

Verified Writer

Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya