TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BEI Targetkan Tambah 50 Pengguna Bursa Karbon di 2024

Masih ada berbagai potensi yang belum dikembangkan

ilustrasi karbon (Pixabay/niekverlaan)

Jakarta, IDN Times - Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan bahwa pihaknya akan mengembangkan berbagai potensi bursa karbon untuk dapat mencapai target tambahan 50 pengguna jasa pada 2024.

“Kami menargetkan paling tidak ada penambahan sekitar 50 lagi pengguna jasa dan kita belum membuka atau meng-unlock seluruh potensi kita,” ujar Jeffrey dalam CNBC Market Outlook 2024 yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (15/2/2024), dilansir ANTARA.

Baca Juga: BEI Ungkap Benefit buat Emiten yang Ikut Bursa Karbon Indonesia

1. Bursa karbon baru mengeksplorasi sektor energi

Pertamina berpartisipasi dalam peluncuran bursa karbon IDX, yaitu IDXCarbon pada Selasa (26/9). IDXCarbon diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Dok. Pertamina)

Ia mengatakan, bahwa bursa karbon tersebut baru mengeksplorasi sektor energi, sehingga untuk mencapai target penambahan pengguna baru, tahun ini pihaknya berencana untuk mengembangkan potensi-potensi di sektor lainnya, seperti kehutanan, industri, dan limbah.

“Potensi itu semua harus kita garap sebaik-baiknya untuk memberikan keuntungan yang optimal bagi investor kita,” ujar Jeffrey.

2. Baru dibuka untuk perusahaan lokal

Ketua DK OJK, Mahendra Siregar dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (dok. BEI)

Selain itu, ia mengatakan, bahwa transaksi dalam bursa karbon Indonesia pun baru dibuka hanya untuk perusahaan lokal, dan belum untuk perusahaan asing. Bursa karbon Indonesia juga belum melibatkan pelaku retail maupun anggota bursa sebagai broker.

Walaupun belum semua potensi dimaksimalkan, menurut Jeffrey, bursa karbon Indonesia memiliki kinerja yang cukup baik dibandingkan dengan bursa karbon Malaysia maupun Jepang yang diluncurkan dalam periode yang hampir bersamaan.

Baca Juga: 1,7 Juta Ton CO2 Ditargetkan Laris Manis di Bursa Karbon Tahun Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya