5 Tips Memulai Bisnis Apotek, Prospeknya Jelas!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Saat pandemik lalu, apotek menjadi tempat yang paling sering dikunjungi masyarakat. Mereka beramai-ramai membeli obat, vitamin, hingga kebutuhan kesehatan lainnya.
Dari sisi bisnis, tentu apotek saat ini masih menjadi primadona. Kini meski pandemik telah berlaku, masyarakat telah terbiasa menjaga kesehatan dan asupan tumbuh yang baik.
Produk kesehatan merupakan salah satu kebutuhan penting yang akan selalu dicari masyarakat. Oleh sebab itu, apotek bisa menjadi salah satu jenis usaha yang bisa dipilih bagi kamu yang ingin berbisnis di sektor farmasi.
Bagi kamu yang tertarik, IDN Times merangkum cara memulai bisnis apotek dengan strategi yang baik.
Baca Juga: [QUIZ] Dari Zodiakmu, Ini Ide Bisnis yang Cocok Untukmu (Part 1)
1. Tentukan lokasi strategis
Lokasi yang strategis akan membawa bisnis kamu kepada banyak pelanggan. Carilah lokasi yang mudah dijangkau orang dan tidak jauh dari rute angkutan.
Usahakan letak gerai apotek dekat orang berlalu lalang atau dekat dengan klinik, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan. Hal ini akan meningkatkan kesempatan untuk menjaring lebih banyak konsumen.
2. Tentukan sistem usaha
Bisnis apotek tidak selalu harus dibangun dengan mandiri, kamu juga dapat memulai bisnis ini dengan sistem waralaba atau franchise. Kini, tidak sedikit brand apotek besar berbasis sistem waralaba.
Untuk memulai dengan sistem ini, kamu harus memiliki modal yang cukup karena sistem ini justru lebih mudah, terutama bagi pemula. Peralatan dan kebutuhan apotek biasanya sudah disiapkan, jadi tinggal menjalankan operasional apotek saja.
Editor’s picks
Baca Juga: 4 Tips Membangun Usaha Laundry, Catat supaya Bisa Untung!
3. Berikan pelayanan maksimal
Pelayanan yang baik adalah kunci. Berikan pelayanan yang profesional kepada setiap pembeli. Beberapa hal ini bisa kamu lakukan untuk melayani pelanggan apotek dengan baik.
Pertama, carilah apoteker yang kompeten agar dapat melakukan peracikan obat dengan prosedur yang baik dan benar sesuai dengan resep obat. Tentunya, hal ini akan mengangkat kredibilitas bisnis apotek kamu.
Kedua, melayani dengan ramah. Pembeli akan betah dan kembali lagi membeli obat di apotek kamu. Selain ramah, kamu juga dapat menjadi informatif dengan memberikan informasi yang jelas ketika pembeli bertanya akan sesuatu.
4. Jalin kerja sama
Menjalin kerja sama dengan bisnis apotek lainnya, seperti apotek besar, dapat menekan biaya penyediaan produk. Hal itu karena apotek-apotek tersebut bertindak layaknya distributor. Mereka menyediakan produk untuk apotek-apotek yang lebih kecil.
Selain itu, menjalin kerja sama bisa meningkatkan omzet penjualan. Omzet ini bisa didapatkan dengan menjalin kerja sama dengan klinik atau dokter untuk menyediakan obat-obatan serta alat kesehatan.
Di lain sisi, langkah ini dapat membantu bisnis apotek kamu untuk menentukan stok obat ke depannya. Jadi, kamu dapat mengetahui obat-obatan mana yang sering digunakan dari kebutuhan klinik atau dokter tersebut.
Salah satu contoh kerja sama adalah dengan BPJS. Dengan menjadi mitra BPJS, apotek kamu akan menyediakan obat-obatan yang sesuai dengan ketentuan pemerintah. Nantinya, apotek kamu akan menjadi rujukan untuk pengguna BPJS agar bisa mendapatkan obat sesuai dengan ketentuan.