5 Program Unggulan Pemprov Jabar di Bidang Pelayanan Publik

2. Desa Digital

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja meluncurkan Sayembara Desa Digital 2023 secara virtual di Jabar Command Center, Kota Bandung.(jabarprov.go.id)

Dilansir dari website Open Data Jabar, Jawa Barat memiliki 5.312 Desa yang tersebar di 27 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat. Dengan jumlah desa yang sangat banyak menjadi tantangan tersendiri bagi Gubernur dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari tingkat yang paling mendasar. Dalam rangka mengatasi tantangan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan program Desa Digital sebagai salah satu program unggulan yang dirancang untuk memaksimalkan berbagai potensi yang dimiliki tiap desa di Jawa Barat.

Desa Digital merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran, dan percepatan akses serta pelayanan informasi. Program ini memiliki berbagai tahapan, dimulai dari Desa Digital 1.0 yang berfokus dalam pembangunan infrastruktur hingga Desa Digital 4.0 yang merupakan implementasi pemanfaatan teknologi yang sudah dikembangkan sesuai dengan potensi yang desa miliki. 

Program ini berhasil meningkatkan produktivitas masyarakat desa bahkan memperluas jangkauan produk usahanya. Program ini sudah diakui hingga kancah internasional dan mendapat berbagai penghargaan seperti DX Leader di ajang IDX Digital Transformation Award 2019 dan Best Adaption for Digital Village Program di ajang GovInsider Digital Innovation Award 2019. Wah sangat keren bukan?

Baca Juga: Inovasi Program di Bidang Keagamaan dari Pemprov Jawa Barat

3. Jabar Saber Hoaks

Jabar Saber Hoaks (JSH) melanjutkan Pelatihan Literasi Digital dan Cek Fakta Mandiri di lingkungan Sekolah dan Pondok Pesantren. (jabarprov.go.id)

Transformasi digital tentunya memberikan kemudahan dalam hal penyebaran informasi bagi masyarakat. Namun, dibalik kemudahannya, transformasi digital memunculkan berbagai dampak negatif seperti merebaknya berita hoax yang membuat keresahan bagi masyarakat. Pemprov Jabar bersama Diskominfo tentunya mengambil upaya agar dampak negatif ini dapat diminimalisir dengan membentuk Tim Jabar Saber Hoaks Provinsi Jawa Barat pada tanggal 7 Desember 2018 melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 700.05/Kep.1261-Diskominfo/2018.

Jabar Saber Hoaks memiliki tugas dan fungsi untuk memverifikasi informasi atau rumor yang belum jelas fakta-faktanya yang beredar di tengah masyarakat. Program ini memiliki berbagai layanan seperti aduan langsung, pemantauan rumor, klarifikasi dan juga literasi yang dapat diakses langsung oleh masyarakat melalui platform online.

Program ini memiliki akun resmi Instagram @jabarsaberhoaks yang memberikan berbagai informasi terkini seputar hoaks atau informasi yang belum terverifikasi secara jelas. Konten-konten tersebut dirancang secara menarik dengan menggunakan gambar, grafik, atau video pendek yang mudah dipahami dan menarik minat pengikutnya, sehingga masyarakat dapat memperoleh sumber informasi yang dapat dipercaya dan berperan aktif dalam menyebarkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi informasi yang benar dan berbasis fakta.

4. Sapawarga

Dorongan dari kemajuan teknologi, mendorong Pemprov Jabar untuk menjelma menjadi provinsi digital yang inovatif, melalui sebuah inisiatif berupa aplikasi layanan publik, Sapawarga. Aplikasi Sapawarga hadir sebagai solusi pintar yang membantu Warga Jawa Barat memenuhi kebutuhan layanan publik secara terpadu, melalui satu aplikasi mobile yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja.

Berbagai layanan yang dapat diakses melalui aplikasi ini diantaranya SAPAWARGA, SAMBARA, SIJUARA dan SAPAWARGA RW, yang mana semua layanan ini dapat diakses langsung untuk publik dalam satu genggaman. Dengan aplikasi ini, Pemprov Jabar berharap berbagai pelayanan publik dan informasi menjadi lebih praktis dan dapat menjadi wadah aspirasi masyarakat untuk menuju Jabar Juara Lahir Batin.

5. Jabar Migran Service Center

Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) PMI Jawa Barat atau Jabar Migrant Service Centre (JMSC), resmi diluncurkan di Kota Bandung.(sijuara.jabarprov.go.id)

Melansir dari website Open Data Jabar, jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat mencapai 33.285 di tahun 2022 dan menjadi penyumbang pekerja migran terbesar di Indonesia. Oleh karenanya, Pemda Provinsi Jawa Barat terus berupaya memberikan perhatian kepada pekerja migran dengan melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Asal Daerah Provinsi Jawa Barat.

Salah satu bentuk layanan yang diberikan Pemprov Jabar kepada PMI adalah dengan meluncurkan program Jabar Migran Service Center (JMSC) sebagai wadah perekrutan, pengaduan, serta pelayanan lainnya terkait PMI. Program ini juga telah berkolaborasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan meningkatkan upaya pemberantasan sindikasi penempatan illegal, pendidikan dan pelatihan, pelayanan penempatan dan perlindungan, fasilitasi perlindungan, sampai koordinasi pelayanan penempatan dan perlindungan PMI di Jabar.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa program ini diluncurkan dengan tujuan memberikan perlindungan kepada PMI saat berada di luar negeri, sehingga para pekerja migran dapat bekerja dengan rasa aman.

Dengan berbagai program unggulan di bidang pelayanan publik yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tentunya memberikan harapan besar bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan yang lebih baik. Dengan semangat kolaborasi, Pemprov Jabar terus berupaya memberikan yang terbaik bagi seluruh warga Jabar. Semoga program-program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.

Baca Juga: Fasilitasi Warga Jabar Mudik, Pemprov Jabar Gelar Program Mudik Gratis